CILACAP – Ternyata, aplikasi cuaca di HP android atau smartphone, bukan dari BMKG. Hingga data dari aplikasi tersebut kerap kurang pas alias meleset.
HP berbasis android dan smartphone, ada beragam fitur yang bisa memberikan banyak informasi bagi para penggunanya. Aplikasi ini bisa mereka download di toko online semacam google plays, App Store atau sejenisnya. Pemilik bisa memilih aplikasi sesuai dengan keinginan masing-masing. Mulai dari beragam game hingga situs berita atau penyedia film berlangganan.
Tentu saja, mereka tinggal meng-click tombol dan secara otomatis aplikasi akan ter-instal di HP. Baru kemudian, pemilik bisa mengunakannya.
Dari berbagai aplikasi di HP tersebut, salah satunya memberikan informasi cuaca terkini. Mulai dari prakiraan cuaca, suhu dan lainnya. Dan data ini akan terpampang di layar HP dan mudah terlihat.
Namun demikian, data dari aplikasi cuaca di HP ini justru kerap meleset dari kondisi sebenarnya. Lalu apa penyebabnya dan mengapa bisa data ini kurang akurat?
Melansir situs bmkg.go.id, ternyata data di aplikasi tersebut bersumber dari data cuaca secara global. Lebih tepatnya diambil dari World Meteorological Organisation (WMO). Data ini kemudian diolah dengan pemodelan matematis dan kemudian didownscale khusus untuk wilayah Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut saat ini banyak informasi cuaca berbasis aplikasi di smartphone yang kadang kurang akurat. Menurutnya, hal ini terjadi karena sumber data dan informasi tersebut bersifat global.
“Tidak sedikit masyarakat yang menganggap data dan informasi yang diberikan berasal dari BMKG karena menampilkan informasi seputar cuaca di Indonesia, padahal setelah ditelurusi data dan informasi tersebut bersumber dari institusi di luar Indonesia, bukan dari institusi resmi pemerintah”, ungkap Dwikorita seperti di situs bmkg.go.id.
Dwikorita menegaskan, inilah jawaban mengapa informasi cuaca dari aplikasi di HP smartphone bisa meleset dan menimbulkan kebingungan masyarakat. Penyebabnya karena tidak ada validasi atau verifikasi dengan data observasi faktual, yang lebih merepresentasikan kondisi dan cuaca di Indonesia.(*)