News  

Atasi Sumber Pendapatan Bocor, Tangan Kanan Prabowo Sebut Ada Timsus

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Azhar Simanjuntak saat bertemu Presiden Prabowo. Dia menyebut ada tim khusus untuk tertibkan usaha sawit tambang dan ilegal fishing sebagai langkah menyumbat sumber pendapatan yang bocor. (doc/instagram)

JAKARTA – Salah satu orang dekat Presiden Prabowo menyebut, sudah ada Tim Khusus (Timsus) untuk tertibkan sumber pendapatan negara yang bocor. Tim ini melibatkan Kejaksaan Agung dan Polri. Keberadaan tim ini akan menertibkan usaha tambang, perikanan laut dan perkebunan sawit ilegal di tanah air.

Akibat dari bergagai kegiatan ekonomi ilegal ini, sumber pendapatan negara berpotensi bocor. Angkanya tergolong fantastis, yakni sampai ratusan trilyun.

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Azhar Simanjuntak menyebut, Presiden Prabowo sudah membentuk tim khusus. Tugas utama adalah menertibkan pengusaha sawit dan tambang ilegal. Juga pelaku ilegal fishing yang sering mengambil ikan dari perairan Indonesia.

“Ini semua sedang ditertibkan. Bahkan ada tim khusus yang dipimpin oleh kejaksaan dan kepolisian utnuk menertibkan itu semua,” katanya di akun instagram pribadinya.

Di video berisi potongan wawancara dengan televisi, dia juga menyebutkan penertiban serupa juga di bidang usaha tambang.

“Juga di tambang,” katanya.

Dari kedua bidang ini, katanya potensi bocor sumber pendapatan negara bisa mencapai ratusan trilyun. Angka ini tentu saja sangat besar dan bisa berpengaruh besar pada pendapatan negara.

“Itu yang sering disebutkan Pak Prabowo sebagai potensi ekonomi yang bocor. Itu bisa ratusan trilyun,” kata dia.

Terkait ilegal fishing, membuat potensi bocor pada sumber pendapatan. Nilai kerugian tiap tahun bisa mencapai Rp 200 Trilyun.

“(Ini semua karena) legal fishing yang masif,” katan Dahnil.

Dia menambahkan, di saat bersamaan Presiden Prabowo juga memeriksa secara detail sumber pengeluaran negara. Dahnil menyebut, ini sebagai upaya untuk bersih anggaran tidak penting.

“Ini upaya bersih-bersih anggaran yang tidak berkesesuaian,” tegasnya. (*)

Exit mobile version