News  

Cucu Bupati Cilacap Dikebumikan di Belakang Masjid TSP

CILACAP – Cucu Bupati Cilacap, Athaya Jiva Naraya (12), dikebumikan di belakang Masjid TSP, Senin (4/4/2021). Masjid ini berada di komplek kediaman Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji. Sejumlah pejabat teras, kerabat dan kolega dekat bupati ikut mengantarkan almarhumah ke peristirahatan terakhir.

Pemantaun bercahayanews.com, jenasah almarhumah tiba di rumah duka sekitar pukul 15.30.

Proses menyemayamkan jenasah berlangsung singkat. Jenasah langsung disholatkan di Masjid TSP untuk disholatkan. Anggota keluarga besar Bupati ikut menyolati jenasah. Demikian juga dengan sejumlah tamu dan kerabat yang datang. Sholat jenasah sampai 4 kali untuk memberikan kesempatan.

Kesempatan pertama bagi keluarga dan sejumlah pejabat teras di lingkungan pemerintah Kabupaten Cilacap. Berikutnya adalah tamu dan kolega Bupati.

Jamaah pertama berisikan Sholahudin atau Gus Sholah dan Tatto Suwarto Pamuji. Terakhir adalah rombongan Teti Rohatiningsih bersama sejumlah kerabat dekat.

Saat memberikan sambutan mewakili keluarga, Tatto tak kuasa menahan rasa haru. Beberapa kali suaranya terdengar berat dan mengusap air mata. Kesedihan juga nampak di raut muka Teti Rohatiningsih, Tietha Ernawatai dan suaminya, Gus Sholah.

“Saya sangat kehilangan cucu tersayang,” kata Tatto.

Tatto bersama keluarga mendoakan almarhumah Jiva

Hadir dan memberikan sambutan atas nama Pemerintah Kabupaten Cilacap, Syamsul Aulia Rahman. Wakil Bupati Cilacap ini mengenang Jiva sebagai anak yang pandai. Bahkan dalam sebuah kesempatan, Jiva mengungkapkan keinginan untuk sekolah kepada Syamsul.

“Dia bilang ingin sekolah dekat rumah,” katanya.

Usai pelepasan, jenasah almarhum langsung dihantarkan ke tempat peristirahatan terakhir. Derai air mata Teti dan Tietha kian tidak terbendung saat secara perlahan, tumpukan tanah liat menutup liang lahat hingga nisan sederhana dari kayu selesai terpasang.

Teti bahkan sempat terlihat limbung karena tak kuasa menahan rasa sedih. Sementara Tietha harus dipapah oleh suami tercinta usai dibacakan doa terakhir. (*)

Editor: haryadi nuryadin