CILACAP – Ditinggal pergi oleh orang tercinta tentu membawa pukulan hebat. Butuh waktu lama untuk bisa menghapus rasa kehilangan, kebersamaan dan rasa cinta yang sudah terjalin selama sekian tahun.
Bagi Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, kehilangan cucu pertamanya, yakni Athaya Jiva Naraya (12), meninggalkan kesan mendalam baginya. Ada 2 hal yang tidak mungkin dilupakan dari almarhumah semasa hidupnya.
Pertama, almarhumah selalu membangunkan dirinya untuk sholat.
“Kung (eyang kakung), ayo sholat,” ujarnya Tatto menirukan kebiasaan cucunya itu.
Dia mengaku kagum dan kaget atas kebiasaan ini. Bahkan dia mengaku sempat menanyakan kepada almarhumah mengenai siapa orang yang sudah mengajarinya untuk membangunkan orang terdekat agar segera menunaikan sholat.
“Kamu diajari siapa. Dia bilang, kan akung (eyang kakung) yang mengajari,” kenangnya.
Kedua adalah semangat untuk tetap belajar meski dalam kondisi sakit. Menurutnya, cucunya ini sudah mengalami gangguan kesehatan sejak umur 3 tahun. Artinya, selama 9 tahun terakhir cucunya ini harus berulang kali masuk rumah sakit untuk terapi maupun pengobatan.
“Dari umur tiga tahun sudah sakit. Tapi dia bahasa inggrisnya bagus. Baca quran bagus,” kata Tatto.
Tatto menambahkan, dirinya tidak mengetahui secara pasti mengapa cucunya harus terlebih dahulu menghadap Sang Pencipta.
“Saya tidak tahu. Mungkin dia sudah ditunggu di surga,” tandasnya. (*)