PENULIS : HARYADI NURYADIN
CILACAP – Ujian Sekolah (US) bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dimulai Senin (26/4/2021). Meski masuk dalam agenda sekolah, siswa tidak diwajibkan mengenakan seragam berwarna putih merah. Namun pihak sekolah membebaskan pakaian yang dipakai sepanjang sopan dan bersepatu.
“Asal pakai sepatu,” ujar Kepala SD 02 Jenang Kecamatan Majenang, Cilacap, Sumarni.
Dia mengatakan, seluruh siswa kelas 6 sudah belajar dari rumah selama 1,6 tahun terakhir. Mereka terakhir kali masuk kelas pada awal 2020 lalu. Setelah itu, tepatnya pada Maret mereka sudah tidak pernah kembali ke kelas masing-masing.
Akibat lain dari belajar dari rumah adalah masalah seragam sekolah. Mayoritas anak ini sudah tumbuh besar. Penambahan berat dan tinggi badan juga tergolong drastis. Salah satu anak bahkan bertambah 17 kg selama 3 semester belajar dari rumah.
“Jadi bisa dibilang, mereka hanya belajar, makan dan tidur. Aktifitas fisik jarang sekali selama belajar dari rumah,” kata Sumarni lagi.
Hingga saat US ini, seragam menjadi masalah bagi sejumlah siswa. Demikian juga dengan sepatu karena ukuran kaki anak murid juga mengalami pertumbuhan.
“Baju pasti sudah sempit atau pendek. Sepatu juga sama,” kata dia.
Dia menambahkan, hal ini bukan menjadi masalah. Pihaknya memaklumi jika para orang tua tidak membeli atau membuat seragam baru bagi anak mereka. Salah satu pertimbangannya karena anak mereka akan segera masuk SLTP pada tahun ajaran 2021-2022. Hingga membuat atau membeli seragam baru dirasa akan percuma.
“Ya nda papa,” katanya.
Dia memastikan, US ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari mewajibkan anak untuk cuci tangan sebelum dan sesudah ujian. Demikian juga dengan penggunaan masker atau faceshield. selain itu, jumlah siswa dalam ruangan juga dibatasi.
“Maksimal delapan anak,” tandasnya. (*)