Bisnis  

Di Cilacap Ternyata Ada Pabrik Rokok dengan 2815 Tenaga Kerja

Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri saat berkunjung ke pabrik rokok di Desa Cilopadang Kecamatan Majenang, Kamis (7/3/2024). Pabrik rokok ini menyerap 2815 tenaga kerja. (doc)

CILACAP – Di Cilacap, ternyata ada pabrik rokok yang mampu menyerap 2815 tenaga kerja. Mayoritas tenaga kerja ini adalah perempuan dan bekerja di bagian produksi. Pabrik rokok di Cilacap ini milik PT Mekar Jaya Sentosa Sampurna, sebuah perusahaan bergerak di bidang produksi sigaret kretek tangan dan berdiri sejak 14 Oktober 2023.

Pabrik ini berada di Desa Cilopadang Kecamatan Majenang, Cilacap. Total bangunan pabrik tersebut menggunakan lahan seluas 7500 M2.

Keberadaan pabrik roko pertama di Cilacap ini, ditandai dengan kunjungan kerja Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, Kamis (7/3/2024).

Direktur PT Mekar Jaya Sentosa Sampurna, Bambang Sugiharto mengatakan, ada 2815 orang tenaga kerja yang terserap perusahaan rokok di Cilacap ini.

“Sekaligus mendukung program pemerintah karena selama ini, penyerapan tenaga kerja berpusat di Cilacap kota,” kata dia.

Dia percaya, pendirian mitra produksi sigaret ini memiliki akan membawa dampak positif bagi Cilacap. Ini dengan melihat jumlah pelamar selama masa rekrutmen tenaga. Pihaknya mendapatkan 6000 pelamar. Dan setelah seleksi, ada 2815 orang yang di terima.

“Melihat ini kami semakin yakin berinvestasi di Majenang mendapatkan keputusan yang tepat,” kata dia.

Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Murri saat berkunjung ke PT Mekar Jaya Sentosa Sampurna mengapresiasi keputusan peruhaan yang membuka pabrik rokok di Cilacap.

“Keberadaan pabrik ini tentu memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja, pemberdayaan masyarakat, pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan potensi pendapatan Kabupaten Cilacap,” kata Pj Bupati.

Dia berpesan agar perusahaan tetap memperhatikan hak para karyawan. Mulai hak jaminan sosial, jaminan kesehatan dan lainnya sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan.

“Ini penting dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dinamis dan berkeadilan,” tegasnya. (*)