google.com, pub-1231591869164649, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Wamendiktisaintek Kunjungi Universitas dan Dorong Pusat Inovasi Energi

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mengunjungi Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh, Kamis (18/9), untuk meninjau kemajuan riset dan mengembangkan Pusat Inovasi Energi di kampus tersebut.(doc/Wamendiktisaintek)

ACEH – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mengunjungi Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh, Kamis (18/9), untuk meninjau kemajuan riset dan mengembangkan Pusat Inovasi Energi di kampus tersebut.

Pemerintah memanfaatkan kunjungan ini untuk memperkuat fokus riset perguruan tinggi dan mendorong Pusat Inovasi Energi menghasilkan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat dan industri.

Wamen Stella menegaskan, riset mendorong kemajuan bangsa, dan ia memotivasi Pusat Energi Unimal mengelola limbah plastik dan energi terbarukan, termasuk inovasi bioetanol dari kopi khas Aceh, agar sejalan dengan strategi nasional dan kebutuhan global.

“Universitas tidak perlu menguasai semua bidang, tetapi harus memiliki fokus yang jelas. Di Unimal, Pusat Inovasi menonjolkan kekuatan unik yang menciptakan inovasi besar bagi Aceh sekaligus Indonesia,” ujar Wamen Stella menanggapi paparan riset unggulan.

Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra, menekankan bahwa Pusat Inovasi Energi Unimal memperkuat pendidikan dan menjaga keberagaman serta perdamaian di Aceh.

“Unimal menjadi rumah bagi lebih dari 23.000 mahasiswa dari 38 provinsi dan sejumlah negara. Pusat Inovasi mendukung kampus ini menjadi kebanggaan Aceh dan Indonesia melalui riset dan inovasi,” ujar Rektor Herman.

Pusat Unggulan Iptek dan Peran Pusat Inovasi Energi

Wamen Stella meresmikan Pusat Riset Unimal, PUI-Technoplast, yang menjadi bagian dari Pusat Inovasi. Pusat ini fokus mengolah polimer alami dan mendaur ulang plastik menjadi produk ramah lingkungan. Tim riset aktif mengubah sampah plastik menjadi produk ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.

Unimal mendirikan Pusat Inovasi untuk menangani persoalan sampah di Aceh, yang mencapai lebih dari 300 ton per hari. Pusat ini juga menciptakan solusi berkelanjutan melalui riset dan inovasi.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendanai riset Pusat Energi dengan dana hilirisasi LPDP sebesar Rp1,8 triliun. Selain itu, kementerian mengalokasikan Strategic Grand Call untuk energi terbarukan dan pengelolaan sampah, serta memberikan insentif bagi para peneliti. Kebijakan ini mendorong dosen dan peneliti menghasilkan inovasi yang berdaya guna.

“Pusat Inovasi Energi memastikan riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi dapat langsung bermanfaat bagi masyarakat dan industri. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan,” tambah Wamen Stella.

Ketua Pusat Unggulan Iptek (PUI) Unimal, Zulnasri, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah. Ia menegaskan bahwa Pusat Inovasi Energi Unimal mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

“Dengan dukungan dana riset dan kolaborasi bersama industri, Pusat Inovasi Energi Unimal mengkomersialisasikan produk berbahan polimer alami dan plastik daur ulang. Produk ini juga memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” jelas Zulnasri.

Kunjungan Wamendiktisaintek menegaskan posisi Universitas Malikussaleh sebagai pusat riset unggulan dan Pusat Inovasi Energi. Pusat ini fokus pada kemajuan ilmu pengetahuan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan di Aceh. (*)

Exit mobile version