News  

Banjir di CilacapTerbesar Sejak 2018

Ratusan rumah di Cilacap tergenang akibat banjir, Senin (5/2/2024). Banjir ini menjadi yang terbesar sejak 2018.(haryadi nuryadin/bercahayanews.com)

CILACAP – Banjir yang menggenangi rumah warga di Desa Padangjaya dan Sindangsari Kecamatan Majenang, Cilacap, menjadi yang terbesar sejak 2028 lalu. Penyebabnya juga sama yakni luapan Sungai Cilopadang.

Bencana banjir dan tanah longsor melanda 2 kecamatan di Cilacap, Senin (5/2/2024). Peristiwa tersebut terjadi karena luapan Sungai Cilopadang di Kecamatan Majenang yang menggenangi ratusan rumah warga di Desa Padangjaya dan Sindangsari. Limpasan dari Sungai Cilopadang lalu menggenangi jalan nasional dan membuat arus sempat macet.

Banjir di Cilacap terjadi usai hujan deras mengguyur Kecamatan Majenang sejak Senin sore. Sekitar pukul 17.00, air dari Sungai Cilopadang mulai meluap dan dengan segera merendam ratusan rumah. Pemukiman ini tersebar di dekat sungai tersebut dengan ketinggian mencapai 80 cm.

Akbarudin, salah satu warga Desa Padangjaya mengakui, banjir pada Senin sore tersebut sangat besar. Kejadian serupa pernah dia alami pada akhir 2018 lalu.

“Banjir ini yang terbesar setelah 2018,” kata dia.

Dia mengakui, air mengalir sangat deras hingga membuat tembok belakang rumahnya jebol. Selain itu, ketinggian air mencapai pinggan orang dewasa. Hingga dia memastikan banjir kali ini lebih besar dibandingkan sebelumnya.

“Kalau sekarang jauh lebih besar,” kata dia.

Pj Sekda Cilacap, Sujito mengatakan pihaknya terus menginventarisir berbagai kerusakan yang terjadi pasca banjir dan tanah longsor di Cilacap. Baru setelah itu akan ada langkah taktis untuk segera mengatasi kejadian tersebut. Langkah pertama adalah melihat kondisi pasca bencana, tingkat kerusakan dan kondisi masyarakat terdampak.

“Kita inventarisir semua kerusakan yang terjadi. Termasuk rumah yang rusak akibat banjir,” katanya.

Pemerintah juga selalu melakukan mitigasi ancaman bencana di Cilacap. Pihaknya jgua selalu menjaga kesiapan petugas di lapangan dan juga perangkat terkait lainnya. Hingga mereka bisa dengan cepat bergerak saat ada kejadian bencana. (*)