CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap membuat kebijakan kendalikan inflasi dengan tanam cabai serempak. Selain itu, warga juga diajak untuk menanam sayuran lainnya memanfaatkan perkarangan rumah dan halaman kantor pemerintah.
Uapaya tersebut sudah menjadi kebijakan dan mulai diterapkan dengan adanya Surat Edaran (SE) Bupati Cilacap.
Pj Bupati, Yunita Dyah Sumikar mengatakan, inflasi di Cilacap termasuk tinggi hingga harus ada pola untuk kendalikan.
“Menjelang puasa dan lebaran, biasanya kebutuhan seperti cabai keriting, merah, hijau dan bawang kebutuhannya meningkat. Ini perlu kita antisipasi dengan cara peduli dengan tanam atau gerakan tanam cabai dan bawang merah serempak,” katanya, Jumat (10/2/2023).
Menurutnya, panen dari tanaman ini untuk pemenuhan rumah tangga. Alias bukan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jika masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan cabai, maka permintaan akan menurun.
“Dan ini bisa menekan inflasi. Kalau bicara bicara, maka ada suplay and demand. Jadi harapannya semua stabil, seimbang maka Cilacap bisa kendalikan inflasi,” katanya.
Menurutnya, program kendalikan inflasi dengan tanam cabai tersebut akan menjadi kegiatan serempak di Kabupaten Cilacap. Pihaknya sudah mengajak seluruh OPD dan staf di Cilacap. Nantinya akan berlanjut sampai masyarakat dengan menggandeng pimpinan di wilayah.
“Kita akan gandeng pak camat dan kades. Sosialisasi bisa lewat posyandu hingga harapannya ini bisa jadi gerakan serempak,” katanya.
Menurutnya, menaman cabai, bawang atau tomat tidak butuh lahan luas. Hingga masyarakat yang hanya punya pekarangan sempit, masih bisa menanamnya dengan menggunakan polybag atau pot. Selain itu, tanaman ini tidak butuh upaya keras dari warga.
“Namun hasilnya sangat besar. Karena pada akhirnya kita bisa kendalikan inflasi dengan tanam cabai,” katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian, Sigit Widiyanto menambahkan, penamanan cabai serentak pada Februari dengan harapan lebaran nanti panen. Karena untuk bisa panen, cabai butuh waktu tumbuh selama 3 bulan.
“Tapi sekali lagi ini bukan untuk dijual. Tapi untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” tegasnya. (*)