News  

Kata Bos Danantara, Presiden Minta Syarat Khusus untuk Jadi Direksi dan Komisaris BUMN

CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani memberikan keterangan pers, usai menghadap Presiden, Kamis (8/5/2025). Dia menyebut Presiden meminta syarat tertentu untuk pemilihan Direksi dan Komisaris BUMN. (doc/setpres)

JAKARTA – CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani menyebut, Presiden meminta ada syarat khusus untuk penentuan Direksi dan Komisaris BUMN. Syarat ini dia dapatkan usai menghadap Presiden Prabowo, Kamis (8/5/2025).

Rosan Roeslani mengaku sudah menghadap Presiden Prabowo dan melakukan diskusi terkait pengelolaan Danantara, Kamis (8/5/2025). Juga tentang hasil evaluasi dan assemen di perusahaan milik pemerintah.

Dalam pertemuan itu, kata Rosan, Presiden meminta ada syarat tertentu untuk jadi Direksi dan Komisaris BUMN ada jenjang karir yang jelas. Demikian juga dengan integritas sosok tersebut.

“Jenjang kariernya jelas, dan punya integritas lah. Kita sedang lakukan itu,” ungkap Rosan usai menghadap Presiden.

“Ya karena memang kita kembali lagi yang di pilih ini kalau Bapak bilang itu yang best brain, best talent yang ada, yang berdasarkan meritokrasi ya. Jadi yang berdasarkan yang terbaik,” ujar Rosan.

Rosan menambahkan, Presiden memberikan syarat berupa integritas yang tinggi. Tujuannya agar mampu menjalankan tugas secara baik dan benar.

“Dalam bahasa Pak Presiden, yang cinta tanah air. Kalau cinta tanah air kan tidak korupsi, dan sebagainya,” kata Rosan.

Terkait kabar mengenai penundaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan aksi korporasi BUMN Non-Tbk, Rosan mengjelaskan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memastikan Danantara sebagai pemegang saham dapat mengawasi operasional secara baik dan benar.

“Jadi kembali lagi value creation dan Danantara kan kita juga mempunyai target-target yang dicanangkan gitu ya,” tegasnya. (*)