CILACAP – Nelayan di Kabupaten Cilacap merasa sangat membutuhkan prediksi akurat tentang lokasi gelombang tinggi. Hal ini mereka butuhkan sebagai upaya mencegah kecelakaan laut.
Kecelakaan laut yang selama ini memakan korban para nelayan, terjadi karena ada gelombang tinggi. Perahu nelayan Cilacap yang berukuran kecil, sering tak kuasa melawan gelombang tinggi.
Ketua HNSI Kabupaten Cilacap, Sarjono meminta agar ada kiriman data tepat tentang lokasi gelombang tinggi serta jalur angin kencang. Data ini tentu berasal dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Dari BMKG bisa memperdalam lagi. Karena untuk saat ini belum bisa menetapkan dimana gelombang besar dan angin akan lewat mana,” ujar Sarjono.
Data ini tentu menyebutkan titik bujur dan lintang posisi. Dengan demikian, nelayan dapat menghindari lokasi tersebut.
Dia lalu membandingkan akurasi data tentang potensi angin kencang dan hujan deras yang juga dari BMKG. Data ini secara jelas menyebutkan lokasi, sampai titik kecamatan.
“Kalau di darat bisa. Bukan tingkat kabupaten tapi tingkat kecamatan. Di kecamatan ini akan hujan, di kecamatan ini tidak,” kata dia.
Kepala BMKG, Dwikora Karnawati mengatakan, data ini sebenarnya sudah ada di situs resmi. Data ini berupa potensi badai. BMKG lalu membagikan informasikan ini 3 hari sebelumnya sebagai upaya peringatan dini.
“Jika muncul siklon tropis, ada peringatan dini badai tropis. Lintang koordinat berapa, lintasannya lewat mana dan sampai kapan,” kata dia.
Dia memastikan informasi ini langsung disebarluaskan ke pihak terkait. Misalnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pelabuhan perikanan dan lembaga kemaritiman lainnya.
“Informasi ini bisa bantu nelayan setempat atau yang ada di pelabuhan,” tegasnya. (*)