CILACAP – Ketua DPR RI, Puan Maharani optimis Indonesia siap hadapi krisis pangan global. Syaratnya adalah dengan tetap mempertahankan kedaulatan dan peningkatan produksi pangan. Dengan demikian, Indonesia tidak akan terseret ke krisis pangan global.
Krisis pangan muncul karena akibat perang Rusia-Ukraina. Imbas perang di Eropa ini membuat pasokan bahan pembuat pupuk mengalami masalah karena embargo terhadap Rusia. Hal ini kemudian berujung pada naiknya sejumlah harga komoditas pangan di dalam negeri.
Ketua DPR RI, Puan Maharani mengaku optimis krisis ini tidak akan sampai ke Indonesia. Meskipun bahan pendukung pertanian ada kendala pasokan akibat dari perang Rusia-Ukraina.
“Krisis pangan global ini jangan sampai menyeret Indonesia,” kata Puan saat berada di Cilacap, Rabu (6/7/2022).
Menurutnya, ancaman krisis pangan ini harus dihadapi bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia. Kerja keras bersama ini untuk memastikan produksi pangan terjaga. Demikian juga dengan pasokan ke semua masyarakat.
“Kita harus gotong royong untuk memastikan bahwa Indonesia akan tetap bisa berdaulat secara pangan. Salah satunya dengan segenap daya memperkuat sektor pertanian kita,” terangnya.
Dia lalu merujuk pada pembangunan sarana pendukung produksi pangan berupa embung. Embung ini berguna untuk memastikan pasokan air ke areal pertanian milik masyarakat.
Embung seperti ini harusnya dibangun di areal atau sentra pertanian. Dengan demikian, para petani bisa merasakan manfaatnya karena pasokan air tetap terjaga sepanjang tahun.
“Embung-embung ini akan sangat bermanfaat kalau bisa dibikin di tempat-tempat pertanian di seluruh Indonesia. Dengan biaya Rp 14 Miliar, manfaatnya luar biasa bagi masyarakat petani. Bermanfaat juga untuk ketahanan pangan kita,” kata Puan.
Keberadaan embung tersebut, ternyata mampu mendongkrak produktifitas petani setempat. Karena sebelumnya, petani hanya bisa panen 1 kali setahun.
“Naik jadi 215 persen dari semula,” tegasnya. (*)