google.com, pub-1231591869164649, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Stadium General Akan Jadi Tradisi Akademis di INSIMA Sufyan Tsauri Majenang

Dosen Universitas Al Azhar, Mesir, Dr Said Muhammad Al Azhari saat memberikan kuliah di Stadium General di INSIMA Sufyan Tsauri Majenang, Jumat (19/9/2025). Stadium general dengan akademisi dari luar negeri akan menjadi tradisi akademis di INSIMA Sufyan Tsauri Majenang. (bercahayanews.com)

CILACAP – Kegiatan stadium general, akan menjadi tradisi akademik dan bukan sebuah kegiatan yang hanya memperlihatkan gebyar semata. Namun, stadium general justru harus menjadi hal yang sangat wajar bagi lembaga pendidikan tinggi, termasuk di Istitut Agama Islam (INSIMA) Sufyan Tsauri Majenang.

Hal ini terungkap dalam Stadium General di INSIMA Sufyan Tsauri Majenang, Jumat (19/9/2025) bertajuk Korelasi Syari’at dan Kemanusiaan. Pembicara utama adalah dosen Universitas Al Azhar, Mesir, Dr Said Muhammad Al Azhari.

Rektor INSIMA Sufyan Tsauri Majenang, Dr Masngudi MEI menyebut, Stadium General seperti di harus menjadi tradisi.

“Kita tradisikan sebagai forum ilmiah yang lumrah dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi. Bukan sesuatu yang istimewa banget sih. Emang kita harus terus-terus melakukan itu sebagai sebuah kewajaran,” katanya.

Dia menambahkan, Stadium General di INSIMA Sufyan Tsauri Majenang mencoba menyelaraskan dengan visi misi perguruan tinggi. Yakni menjadikan INSIMA sebagai perguruan tinggi yang mengusung studi Islam Humanis. Dan pihak rektorat, akan mendorong semua program studi untuk bisa mengimplementasikan di tiap perkuliahan.

“Kita ada 6 prodi. Lalu bagaimana sih Itu masing-masing dengan dimensi keilmuan masing-masing. Ekonomi yang humanis itu kayak apa? Pendidikan usia dini yang humanis itu bagaimana,” katanya.

Menurutnya, kampus sengaja mengusung tema ini agar memantik pemahaman yang benar tentang syari’at. Karena selama ini, ada kesan syari’at sangat kaku. Sebaliknya, humanisme sangat terbuka dan penuh dengan kesetaraan.

Termasuk tantangan dalam penerapannya karena perkembangan zaman yang bisa sangat mungkin menggerus budaya dan etika. Dia mencontohkan munculnya AI lewat chatGPT yang bisa mempengaruhi etika para civitas akademis di INSIMA Sufyan Tsauri Majenang.

Dr Said Muhammad Al Azhari dalam paparannya menyebut, Islam tetap punya ajaran tentang kemanusian. Salah satu contohnya adalah mengistimewakan perempuan.

Dia lalu mencontohkan perjalanan Nabi Muhammad ketika memutuskan memilih Siti Khadijah sebagai istri. Sepanjang Siti Khadijah masih ada, Rasululloh tidak pernah mencari istri lain.

“Dan setelah Siti Khadijah meninggal, Rasululloh sangat berduka,” katanya. (*)