CILACAP – BPBD Cilacap meminta warga untuk stop bantuan logistik seperti bahan makanan untuk para pengungsi di Desa Kuta Bima Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Bantuan dari berbagai pihak berupa bahan makanan sangat cukup dan melimpah. Bantuan justru sebaiknya dalam bentuk lain untuk mendukung keberlangsungan korban di lokasi pengungsian.
Longsor di Dusun Citulang Desa Kuta Bima Kecamatan Cimanggu, Cilacap terjadi pada Kamis (31/3/2022). Kejadian ini mengakibatkan kerusakan hebat bagi infrastruktur berupa jalan desa. Mayoritas jalan ini tertutup lumpur material longsor dan menyulitkan lalu lintas warga. Termasuk untuk mengevakuasi warga yang terjebak di lokasi tanah longsor.
Kepala BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi memastikan, stok logistik untuk para pengungsi sangat cukup dan melimpah. Termasuk untuk mendukung perpanjangan masa tanggap darurat sampai dengan 28 April 2022.
“Stok logsitik masih cukup,” kata Wijonardi, Rabu (13/4/2022).
Menurutnya, saat ini bantuan berupa logistik memang sudah seharusnya di stop. Bantuan dari masyarakat maupun instansi terkait bisa beragam dan tidak mesti berupa bahan makanan. Tujuannya bisa untuk mendukung perbaikan jalan, jembatan dan sarana infrastruktur dasar yang mengalami kerusakan. Demikian juga perbaikan rumah warga yang rusak parah. Jika mengandalkan Dana Desa, maka perbaikan sulit bisa terwujud karena keterbatasan anggaran di pemerintah Desa Kuta Bima.
“Dana desa dan kemampuan swadaya masyarakat pasti menurun di pasca bencana,” kata dia.
“Kemarin kita harus perbaiki sarana air bersih. Seperti pipa yang putus atau toren pecah,” tambahnya.
Bantuan lain bisa berupa perbaikan atau survey dari dinas terkait untuk melihat konstruksi rumah warga yang cocok di daerah tersebut. Termasuk mencarikan kemungkinan lahan jika warga harus pindah dari tempat semula. Ini berdasar rekomendasi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang menyebutkan daerah tersebut rawan terjadinya tanah longsor.
“Saya sudah minta Dinas PUPR untuk mensurvey rumah warga dari sisi tekhnis konstruksi,” kata dia. (*)