CILACAP – Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji berpesan kepada Direktur RSUD Majenang dr Reza Prima Muharama. Pesan tersebut sangat jelas, yakni agar jajaran direksi tidak ragu-ragu untuk memecat anaknya yang kini bertugas di rumah sakit milik pemerintah itu.
Menurutnya, anaknya sejak masuk dan bertugas di RSUD Majenang sudah menjadi bagian dari keluarga besar instansi ini. Didalamnya ada aturan bersama, ada hak dan kewajiban, ada kebijakan direksi dan lainnya. Termasuk ada program besar dari direksi yang harus didukung oleh semua orang, unsur yang ada di sana. Dengan demikian, tujuan akhir dari kebijakan tersebut bisa diwujudkan.
Demikian juga RSUD Majenang menyusun dan melahirkan aplikasi Siap Mata. Aplikasi ini memberikan kesempatan warga untuk mendaftar secara online, melihat dokter yang bertugas serta jumlah tempat tidur yang tersedia.
Dia lalu meminta agar direksi membuat aturan untuk mendukung pelaksaan Siap Mata. Aturan ini tentu ditujukan bagi semua pihak dan lengkap dengan konsekuensinya. Aturan ini juga harus tegas karena akan mendukung goal terakhir yakni peningkatan pelayanan.
“Jika ada yang tidak setuju dengan tujuan akhir program ini, tentu bukan lagi bagian dari keluarga RSUD Majenang,” kata Tatto.
Menurutnya, siapapun yang keberatan dengan kebijakan direksi, apalagi untuk peningkatan pelayanan harus siap dipecat. Ancaman pemecatan diberlakukan bagi siapapun tanpa pandang bulu.
“Termasuk anak saya,” katanya.
Dia mengatakan, bagi mereka yang menolak masih diberi kesempatan. Dua kesempatan tersebut adalah memperbaiki diri atau mengundurkan diri.
Tatto menambahkan, peningkatan mutu pelayanan kesehatan mutlak dilakukan oleh manajemen RSUD Majenang. Selama ini, dirinya kerap menerima keluhan warga atas pelayanan rumah sakit tersebut.
“Dengan aplikasi ini adalah cara menghilangkan keluhan warga. RSUD Majenang harus lebih baik lagi dan menjadi yang terbaik,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, RSUD Majenang meluncurkan aplikasi Siap Mata. Melalui aplikasi ini, warga bisa mendaftar secara online untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan. Pendaftaran bisa dilakukan sejak 30 hari sebelumnya, atau 2 hari sebelum pemeriksaan di poly.
Direktur RSUD Majenang, dr Reza Prima Muharama mengatakan, dengan sistim ini pasien bisa melihat dokter yang bertugas, jumlah tempat tidur dan jadwal pemeriksaan.
“Salah satu tujuannya adalah mengurangi kerumunan karena saat ini kita sedang dalam kondisi pandemi,” kata Reza. (*)