CILACAP – BMKG memprediksi awal musim hujan datang terlambat karena pengaruh faktor el nino perbedaan suhu Samudera Hindia bagian timur dan barat. Hujan kemungkinan baru akan merata di tanah air pada November 2023.
Memasuki pertengahan September 2023, sejumlah daerah masih mengalami musim kemarau. Akibatnya adalah kekeringan dan krisis air bersih. Termasuk Kabupaten Cilacap. Warga masih terus mengalami kesulitan air bersih dan bergantung pada bantuan dari pemerintah.
Melansir akun instagram @bmkgcilacap menyebutkan, awal musim hujan tahun 2023 ini datang terlambat. Unggahan ini muncul pada 8 September 2023 dan berisi penjelasan Kepala BMKG, Dwikora Karnawati.
Dia menjelaskan, musim hujan tahun ini terlambat dari pada biasanya. Secara umum, musim penghujan terjadi antara Oktober hingga April. Namun tahun ini, musim hujan baru akan terjadi pada November 2023.
“Secara umum awal musim hujan terlambat dari pada biasanya,” katanya di postingan tersebut.
Dia menyebut, awal September 2023 masih ada pengaruh angin timuran dari Australia. Ini membawa pengaruh besar terhadap musim kemarau, terutama di wilayah selatan khatulistiwa. TErmasuk mayoritas wilayah di Pulau Jawa.
Sementara Aceh yang sudah lebih dekat dengan benua Asia, sudah terpengaruh angin baratan. Hingga sebagian wilayah di Sumatera sudah mengalami hujan.
Dia menjelaskan, awal musim hujan di Indonesia akan datang secara bergantian. Mulai dari Aceh, mayoritas Sumater dan Riau. Baru kemudian menyusul Kalimanta dan Jawa. Terakhir adalah wilayah timur Indonesia.
“Karena tingginya keragaman iklim di Indonesia, musim penghujan tidak serempak,” tegasnya. (*)