News  

Minyak Kemasan Ikutan Langka

Petugas pasar di Cilacap tengah memeriksa stok minyak goreng kemasan. Setelah minyak goreng curah, kini minyak kemasan ikutan menghilang dari pasaran. (haryadi nuryadin/bercahayanews.com)

CILACAP – Minyak kemasan yang sempat lenyap dari pasaran, kembali menjadi barang langka dan seolah mengikuti minyak curah. Sebelumnya, minyak goreng curah sejak Rabu (6/4/2022) lenyap dari pasar tradisional di Kabupaten Cilacap. Hal ini dikeluhkan oleh sejumlah pedagang karena bertepatan dengan bulan puasa.

Minyak goreng curah yang tiba-tiba hilang ini dikabarkan oleh Kepala Pasar Majenang, Paino, Rabu (6/4/2022). Menurutnya, kabar ini muncul setelah petugas pasar melakukan pemantauan harga rutin.

“Minyak goreng curah tidak ada di pasar,” kata Paino melalui pesan whatsapp.

Dia kemudian mengirimkan hasil pantuan petugas terkait harga kebutuhan pokok di Pasar Majenang. Tiap komoditas selalu ada harga per satuan baik kilo maupun liter.

Namun khusus komoditas minyak goreng curah, kolom harga kosong. Biasanya minyak curah di jual dengan ukuran liter maupun kilogram.

“Posisi hari ini (Rabu, 6/4/2022),” tegasnya.

Minyak yang langka selama puasa ini juga terjadi pada jenis kemasan. Terutama pada merk tertentu yang sudah terkenal luas di tengah masyarakat.

“Ada merk yang masih belum terlihat,” ujar Abdulrahman, salah satu pedagang minyak, Jumat (8/4/2022).

Dia mengatakan, saat ini minyak goreng kemasan merk baru memang lebih mendominasi peredaran di pasar tradisional. Namun demikian, jumlahnya juga tidak terlalu banyak. Dia mengaku memang ada pasokan dari distributor tiap seminggu sekali.

“Pasokan seminggu sekali datang. Tapi ya itu, jumlahnya terbatas sekali,” kata dia.

Dia menambahkan, pasokan minyak goreng curah untuk wilayah Cilacap berasal dari 2 distributor di Purbalingga dan Purwokerto. Kedua distributor ini memiliki ijin drooping order (DO) dari salah satu pabrik minyak.

“Hanya saja, kiriman ke 2 distributor ini juga terbatas. Jadi sampai ke pedagang juga sedikit,” tegasnya. (*)