CILACAP – DPKUKM Cilacap mengklaim minyak goreng sudah mulai masuk toserba hingga mampu mengurangi kelangkaan salah satu komoditas sembako itu. Ini berdasarkan pantuan dan koordinasi dinas dengan toserba yang ada di Kabupaten Cilacap.
Kelangkaan minyak goreng ini sudah terjadi sejak Januari 2022 lalu. Dan memasuki Maret 2022, warga masih merasakan kesulitan mendapatkan minyak goreng. Terlebih dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 tahun 2022 yang mengatur harga minyak goreng dan tidak boleh lebih dari Rp 14 ribu per liter.
Kepala Bidang Stabilitas Harga Pengembangan Ekspor dan Standarisasi pada DPKUKM Kabupaten Cilacap, Titi Suwarni mengatakan, pihaknya sudah melihat ada distribusi minyak goreng di toserba.
“Hasil koordinasi kita dengan toserba, produsen dan distributor, minyak sudah mulai masuk dan lancar dalam pendistribusian minyak goreng,” ujarnya, Rabu (2/3/2022).
Bahkan dia dengan berani mengatakan sudah tidak ada lagi kelangkaan minyak goreng. Hingga warga sudah bisa mendapatkan minyak goreng kemasan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ada dalam Peraturan Menteri Perdagangan terbaru.
“Sekarang sudah tidak langka,” kata dia.
Dia mengatakan, yang terjadi justru ketakutan warga dengan selalu membeli minyak goreng hingga stok di rumah menumpuk. Hal seperti ini lebih mirip dengan aksi borong berlebihan dibandingkan panic buying.
“Dimana ada minyak, warga pasti beli,” kata dia.
Dia menambahkan, pembelian minyak goreng yang mulai masuk ke toserba hanya kalangan tertentu saja. Dan bahkan hanya orang tertentu yang mana mereka selalu membeli minyak goreng tiap kali ada stok di toserba.
“Yang beli di toserba ya orang-orang itu saja. Orang tertentu saja. Tiap kali ada minyak mereka selalu beli. Saya kira stok di rumah cukup,” kata dia.
Dia berharap agar warga lebih bersabar dan tidak panik serta melakukan aksi borong. Ini karena HET yang diatur dalam peraturan mentri berlaku selamanya.
“Aturan HET ini berlaku selamanya. Bukan hanya satu dua bulan saja,” tegasnya. (*)