News  

Banjir Landa Cilacap. Penyebab Karena Ada Sumbatan

Hujan pada Rabu (21/7/2021) mengakibatkan banjir di 2 kecamatan di Kabupaten Cilacap. Banjir mengakibatkan ruas Cilacap Banyumas terendam dan mengakibatkan antrian panjang kendaraan. (narisakti/bercahayanews.com)

CILACAP – Hujan deras sejak Rabu (21/7/2021) pagi hari selama 2 jam, mengakibatkan banjir landa sejumlah desa di Cilacap. Akibatnya, ruas jalan Banyumas-Cilacap melalui Wangon dan Jeruklegi terputus akibat tertutup genangan setinggi pinggang orang dewasa. Titik genangan tertinggi berada di Desa Cilibang Kecamatan Jeruklegi, tidak jauh dari tapal batas Cilacap-Banyumas.

Akibatnya, banyak pengendara dari arah Wangon maupun Cilacap memilih balik kanan karena tidak mampu menerjang tingginya genangan. Terutama bagi mereka yang melintas jalur tersebut pada pagi hari.

Titik genangan serupa juga muncul di pertigaan Jeruklegi. Akibatnya muncul antrian panjang kendaraan karena harus bergantian melintasi titik tersebut.

Titi Wulandari, salah satu pengendara mengaku tidak berani melintasi genangan di ruas jalan Wangon-Cilacap itu. Genangan dianggap terlalu tinggi hingga dirinya tidak berani melanjutkan perjalanan dan memilih kembali ke arah Wangon.

“Terpaksa putar balik. Nda berani karena air tinggi,” ujar Titi, salah satu warga Wangon yang hendak menuju tempat kerja di Cilacap, Rabu (21/7/2021).

Banjir ini juga sempat merendam sejumlah rumah warga. Banjir ini sendiri melanda Desa Cilibang, Jeruklegi Wetan, Sawangan, Prapagan, Brebeg dan Jambusari.

Ana Fadilaturohmah, warga RT 02 RW 06 Dusun Wanasri Desa Jeruklegi Wetan mengatakan, hujan mulai turun sejak pukul 03.00, Rabu pagi. Perlahan air mulai memasuki pekarangan rumah selang satu jam kemudian. Dan sekitar pukul 05.00, air sudah mulai masuk ke dalam rumah.

“Air masuk rumah jam 5 pagi. Mulai hujan sekitar jam 3 pagi,” katanya.

Dia mengatakan, ketinggian air di dalam rumah sempat mencapai pinggang orang dewasa. Kondisi ini memaksa dirinya bersama anggota keluarga mengeluarkan perabot dan dipindahkan ke tempat aman.

Menjelang siang, ketinggian air mulai berkurang meski genangan masih ada di dalam rumah warga.

“Siang sudah mulai surut,” ujarnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Basuki Wibowo mengatakan, penyebab banjir di Kecamatan Jeruklegi karena ada sumbatan di sejumlah sungai. Hal ini bisa dilihat dari kronologis kejadian dimana hujan turun mulai pukul 03.00 dan mulai meluap selang 1 jam kemudian.

“Kalau dari kronologinya, ada kemungkinan karena aliran sungai tersumbat. Bisa karena sedimentasi atau karena sampah,” ujar Basuki.

Dia mengatakan, kemungkinan lain karena pengaruh air laut tengah pasang tinggi. Hal ini terlihat dari tingginya pasang dan terpantau petugas di daerah pusat kota Cilacap yang berhadapan langsung dengan Pantai Teluk Penyu dan perairan Samudera Hindia.

Apalagi, sungai yang meluap di Kecamatan Jeruklegi bermuara dengan Bengawan Donan. Bengawan ini sendiri juga terkena pengaruh air pasang karena berujung di laut lepas selatan Cilacap.

“Dalam beberapa hari terakhir pasang laut sangat tinggi,” kata dia.

Ratusan rumah di Cilacap terendam akibat banjir Rabu (21/7/2021) karena luapan sejumlah sungai. (narisakti/bercahayanews.com)

Sampai Rabu siang, petugas mendata setidaknya ada 125 rumah tergenang di Kecamatan Jeruklegi. Dia memastikan laporan ini bisa berkembang karena pendataan masih terus dilakukan.

Langkah awal yang dilakukan petugas adalah menerjunkan tim dilengkapi dengan perahu karet untuk membantu warga. Selain itu juga ada bantuan permakanan dan mendirikan dapur umum.

“Permakanan terutama bahan mentah kita kirim ke dapur umum. Dari dapur umum kita dorong ke warga dalam bentuk makanan siap santap,” kata dia.

Sementara itu, arus kendaraan bisa melintasi genangan di Cilibang maupun Pertigaan Jeruklegi. Ini setelah genangan mulai berkurang. Namun demikian masih harus bergantian. Sedangkan jalur menuju Kawunganten dari Pertigaan Jeruklegi sempat ditutup petugas, meski kemudian dibuka selepas siang khusus untuk kendaraan roda 2.

“Sudah mulai bisa dilalui tapi pakai sistim buka tutup,” kata Basuki.

Informasi lain menyebutkan, banjir juga melanda Kecamatan Kawunganten. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Jeruklegi di sisi barat ini juga muncul genangan akibat meluapnya Sungai Cibeureum. Setidaknya 120 warga Desa Kalijeruk Kecamatan Kawunganten tergenang akibat banjir yang terjadi pagi Rabu tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Heru Kurniawan mengatakan, rumah warga tergenang ada di Desa Kalijeruk.

“Ini baru laporan awal. Kerugian masih dalam pendataan,” tegasnya. (*)