CILACAP – Batas antara Kabupaten Cilacap dan Kota Banjar kian jelas setelah ada kesepakatan tapal batas kedua wilayah berbeda provinsi itu. Kesepakatan tersebut tertuang dalam berita acara kesepakatan dan ditanda tangani kedua pemimpin di Gedung Gadri komplek Pendopo Bupati Cilacap, Senin (6/12/2021).
Batas wilayah Kota Banjar yang masuk Jawa Barat dan Cilacap (Jawa Tengah), selama ini mengandalkan alam. Seperti aliran Sungai Citanduy, Cijolang dan lainnya. Hanya saja, aliran sungai ini kerap mengalami pergeseran karena faktor abrasi.
Akibatnya kerap menjadi masalah berupa munculnya “daratan baru”, baik yang masuk ke Cilacap ataupun Banjar.
Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih mengatakan, perubahan batas wilayah ini paling banyak terjadi di aliran sungai. Sementara batas lainnya relatif tidak banyak mengalami perubahan.
“Ada di beberapa titik yang berubah. Mayoritas di aliran sungai,” ujarnya, usai penandatanganan kesepakatan.
Dia mencontohkan, ada beberapa lokasi dimana wilayah Kota Banjar berkurang dan ada penambahan yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap. Demikian juga sebaliknya. Hingga butuh kesepakatan agar batas Cilacap dan Banjar kian jelas.
“Di aliran sungai ada daratan baru, ada yang bergeser. Jadi, Banjar kehilangan, tapi Cilacap jadi nambah. Tapi ada juga Cilacap kehilangan, Banjar nambah. Terutama di aliran sungai,” terangnya.
Dia mengatakan, sudah ada tim survey yang sama-sama memastikan batas wilayah tersebut. Hingga nantinya tinggal ada langkah dan tindak lanjut atas kesepakatan tersebut.
“Tinggal tindak lanjut saja,” kata dia.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, penetapan batas ini agar tidak lagi ada konflik masalah wilayah.
“Yang paling penting konflik antar warga tidak ada,” kata dia.
Dia mengakui, hubungan ekonomi, pendidikan dan budaya kedua wilayah ini sudah terjalin erat. Karena banyak warga Cilacap maupun Banjar yang kerap melintas tiap hari.
“Hubungan ini sudah berjalan lama (karena) masalah ekonomi. (Saya ucapkan) terima kasih atas penandatanganan kesepakatan ini,” tegasnya. (*)