CILACAP – Pembangunan Bendung Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, kembali masuk dalam perencanaan pemerimasih. Ini setelah pemerintah mengutus sejumlah pejabat untuk datang ke Cilacap melihat berbagai hal untuk melanjutkan kembali pembangunan Bendung Matenggeng.
Pembangunan Bendung Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap sudah mulai sejak 15 tahun lalu. Namun hingga sekarang, bentuk dari bendung ini belum terlihat. Langkah awal berupa pembebasan lahan sempat terhenti beberapa kali. Bahkan program ini berhenti sama sekali saat pandemi Covid19 antara 2020 hingga 2022.
Bendungan ini akan memiliki kapasitas sebesar 553 meter kubik dan bisa mengairi lahan seluas 27934 Ha. Juga mampu mengurangi debit banjir sebesar 187 meter kubik per detik. Bendung ini akan menghasilkan listrik sebesar 27,00 MW.
Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri mengatakan, baru-baru ini ada sejumlah pejabat dari salah satu Kemenko datang ke Cilacap. Pihaknya mendapati kalau pemerintah pusat sudah menyiapkan rencana lanjutan untuk merealisasikan bendung yang membelah Jawa Tengah dan Jawa Barat itu.
“Kemarin dari Menko sudah turun ke Cilacap,” katanya.
Dia mengatakan, pembangunan bendung tersebut sepenuhnya menjadi wewenang pusat. Sementara peran pemerintah daerah hanya memberikan data pendukung saja.
“Ini kewenangan pusat,” katanya.
Dia berharap, bendung ini bisa segera terealisasi dan perencanaan bisa secepatnya selesai. Apalagi sekarang tidak ada lagi kebijakan refocusing anggaran yang terjadi saat pandemi lalu.
“Nilainya sangat besar dan mudah-mudahan bisa segera terwujud,” katanya.
Selain Bendung Matengeng, juga ada proyek lain dari pusat yang masuk Cilacap. Seperti tanggul sepanjang 6 KM di dalam kota Cilacap. Juga ada rencana pembangunan jembatan penghubng Jateng-Jabar di Kecamatan Kedungreja. Dari jembatan ini, warga Cilacap bisa dengan mudah menuju Jawa Barat, tepatnya melalui Kota Banjarpatoman atau Pangandaran.
“Ini akan menelan biaya besar,” tegasnya. (*)