CILACAP – Bom temuan warga Desa Sadabumi Kecamatan Majenang, Cilacap pada Minggu (6/6/2021), akhirnya bisa diatasi oleh tim khusus dari Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brigade Bermobil (Brimob) Polda Jawa Tengah, Senin (7/6/2021).
Lokasi peledakan sengaja dipilih di kebun warga yang jauh dari perumahan agar aman. Warga dilarang masuk ke lokasi tersebut demi menjaga keamanan.
“Sudah diledakan. Terdengar 3 kali ledakan,” ujar Sekretaris Desa Sadabumi, Karsam.
Dia mengatakan, evakuasi dilakukan oleh 5 petugas dari Brimob Polda Jawa Tengah. Mereka terlebih dahulu memindahkan bom dari lokasi penemuan dan diangkut menggunakan mobil Polsek Majenang. Dari sana, bom dibawa menuju kebun warga sejauh kurang lebih 1 KM.
Hanya saja, akses menuju kebun itu tidak bisa dilalui mobil. Petugas terpaksa meminjam motor warga untuk membawa bom ke lokasi ledakan.
“Mobil tidak bisa masuk jadi harus pakai motor. Jalan sempit dan menurun banget,” kata dia.
Dia menambahkan, ledakan ini terdengar sangat keras. Bahkan warga yang berada di kejauhan bisa tetap mendengar. Apalagi warga yang tengah berada di kebun atau hutan.
“Jarak 10 kilo bisa dengar terutama yang di hutan,” katanya.
Sementara itu, proses evakuasi ini mendapatkan perhatian luas dari warga setempat. Mereka mengabadikan menggunakan telepon pintar dan langsung tersebar luas.
Informasi yang diterima bercahayanews.com dari sejumlah petugas keamanan menyebutkan, tim Jihandak Polda Jawa Tengah sudah berada di Cilacap sejak Minggu malam. Mereka menginap di salah satu hotel di Kecamatan Majenang. Baru pada Senin pagi, 5 orang anggota ini berangkat ke lokasi dan langsung melakukan tugas.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Sadabumi Kecamatan Majenang menemukan bom berukuran besar saat Minggu (6/6/2021). Mortir besar dan sudah berkarat ini ditemukan warga saat mengepras tebing di samping rumah Nasrulloh, di Dusun Sadabumi RT 01 RW 02 Desa Sadabumi,
Saksi mata, Tasir Priyanto (33), warga Desa Sadabumi RT 02 RW 02 mengatakan, ada 5 pekerja yang tengah mengepras tebing rumah. Sekitar pukul 10.00, cangkulnya mengenai benda keras dan dikira termos.
“Semula dikira termos. Saya teruskan menggali tapi kok tambah besar,” katanya.
Temuan ini langsung dilaporkan ke aparat terkait. Setiba di lokasi petugas memasang garis polisi dan meminta warga untuk berada di luar area. (*)