CILACAP – Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji akhirnya lantik 5 pejabat usai serangkaian proses biding, Jumat (15/7/2022). Sementara 2 jabatan dinas masih tetap kosong karena adanya rekomendasi dari Komite ASN.
Sejak Mei 2022, panitia seleksi sudah membuka pendaftaran untuk 7 jabatan kepala dinas. Seluruh peserta sudah mengikuti serangkaian tahapan. Sampai hanya 5 kepala dinas yang dilantik.
Mereka yang mengikuti pelantikan ini masing-masing adalah Bintang Dwi Cahyono untuk posisi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Selain itu ada Paiman sebagai Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata, Wahyu Ari Pramono sebagai Kepala DPUPR, Bambang Tujiatno Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, serta Ferry Adidarma menjadi Kepala DPMPTSP.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Cilacap, Warsono mengatakan, ada rekomendasi dari Komite ASN sebelum Bupati Cilacap lantik 5 pejabat. Rekomendasi ini juga meminta agar bupati mengevaluasi proses pengisian pejabat di 2 dinas tersisa.
“Kemarin muncul rekomendasi dari KASN. 5 diarahkan pak bupati untuk milih, 2 untuk evaluasi,” ujar Warsono.
Akibat dari rekomendasi ini, maka harus ada seleksi ulang dari pemilihan kepala dinas tersebut. Masing-masing untuk posisi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, serta Dinas Pangan dan Perkebunan.
Pemerintah kabupaten melalui BKPPD akan membentuk panitia seleksi lagi. Warsono menargetkan pembentukan panitia seleksi ini paling lambat Senin (18/7/2022).
“Senin sudah mulai bekerja,” kata dia.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji berharap agar semua pejabat terlantik bisa segera bertugas di tempat baru. Mereka harus bisa menjadi pemimpin, manajer dan panutan bagi staf.
“Mereka ini kan orang paling tua di lingkungan dinas. Harus bisa sabar, mau mendengar aspirasi bawahan. Dan yang paling penting adalah bisa bekerja dan belajar,” kata Tatto.
Dia menambahkan, kepala dinas yang baru juga harus mau untuk turun langsung ke lapangan. Tujuannya agar bisa mengetahui potensi, kondisi dan masalah yang menjadi penghambat program.
“Jangan hanya duduk di kantor,” tegasnya. (*)