CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap memprediksi, petanin setempat saat ini sudah mendekati musim panen. Karena sebagian tanaman padi sudah memasuki musim jelang panen.
Harga beras di Cilacap pada Maret 2024 ini tembus Rp 20 ribu per kg. Hal ini membuat warga mengalami kesulitan. Apalagi sudah mendekati bulan suci ramadan yang kerap membuat permintaan beras melonjak.
Pj Sekda Cilacap, Sujito memastikan, Maret 2024 ini petani di Cilacap sudah memasuki masa panen. Hal ini tentu menjadi kabar baik di tengah melambungnya harga beras. Karena saat musim panen tiba, harga beras akan turun. Jika ini terjadi maka saat puasa pasokan beras sudah mulai ada. Tentu harapannya adalah harga bisa turun.
“Maret ini sudah mulai ada yang panen,” kata dia.
“Sekarang stok beras juga mulai masuk. Kita lihat harga mulai lebih terkendali,” katanya.
Pemerintah, kata dia juga berupaya agar ada peningkatan produksi beras. Caranya dengan mendorong petani 3 kali tanam. Terutama di areal persawahan yang ada irigasi tekhnis. Sawah dengan irigasi tekhnis ini sangat mungkin untuk bisa tanam 3 kali dalam setahun.
“Dengan oncoran (suplay) air yang maksimal bisa kita laksanakan MT 3. Stok pangan meningkat dan harga terkendali. Juga inflasi bisa terkendali,” terangnya.
Dia berharap agar kebijakan ini bisa terwujud. Tujuannya agar pasokan pangan tetap terjaga sepanjang tahun. Apalagi selama bulan suci ramadan dan saat hari raya Idul Fitri.
“Stok pangan meningkat dan harga terkendali. Lalu inflasi juga terkendali,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemkab Cilacap gelar pasar murah dengan menyediakan komoditas kebutuhan sehari-hari, Selasa (5/3/2024). Harga tiap komoditas jauh di bawah harga pasaran. Pasar murah ini akan kembali digelar pada akhir ramadan. (*)