CILACAP – Untuk mengganti jajaran pengurus, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Majenang gelar Konfrensi di SMK Diponegoro, Minggu (19/11/2023). Agenda ini akan memilih Rois Syuriyah atau sejenis dewan pengawas. Juga untuk memilih Rois Tanfidziyah yang akan menjalankan roda organisasi.
Ketua PC NU Cilacap, KH Suada Adzkiya mengatakan, konfrensi di tingkat MWC harus bisa memilih pemimpin terbaik. Caranya dengan mempertimbangkan banyak hal.
Dalam paparannya, KH Suada Adzkiya membeberkan keberhasilan PCNU Cilacap. Seperti kekuatan di LazizNU yang sudah menjadi rujukan di tingkat nasional. Terbukti, sudah ada 43 kabupaten kota yang melakukan studi banding ke Cilacap.
“Sekarang LazizNU Cilacap jadi rujukan tingkat nasional. Juga jadi perumus di nasional (PBNU),” katanya.
Ketua Konfrensi MWC NU Majenang, Abdul Muhid menambahkan, peserta dan pemilik suara adalah utusan ranting di Kecamatan Majenang. Tiap ranting NU punya 1 suara untuk memilih ketua tanfidziyah MWC.
“Proses pemilihan melalui sidang pleno. Juga ada sidang-sidang komisi,” katanya.
Dia merinci, sidang untuk memilih ketua tanfidziyah berbeda dengan pemilihan syuriyah. Untuk memilih ketua syuriyah lewat AHWA yakni metode musyawarah. Peserta musyawarah ini berdasarkan usulan dari syuriah ranting dan mengerucut menjadi 5 orang.
“5 orang ini kemudian bermusyawarah untuk menentukan ketua syuriah. Bisa saja ketua dari luar 5 orang ini,” katanya.
Muhid menambahkan, hasil seluruh konfrensi ini akan disosialisasikan ke semua ranting. Tepatnya setelah para pengurus memegang SK dari PC NU Cilacap.
“Nanti akan disosialisasikan oleh pengurus yang baru setelah ada SK,” tegasnya. (*)