News  

Kekeringan Masih Jadi Ancaman Serius

BMKG Cilacap sebut ada ancaman kekeringan selama kemarau. (haryadi nuryadin/bercahayanews.com)

CILACAP – Bencana alam berupa kesulitan air bersih saat kemarau tahun ini, masih menjadi ancaman serius. Ancaman ini mempertegas tingginya kerawanan bencana di Kabupaten Cilacap sepanjang tahun.

Terlebih lagi wilayah ini sudah dikenal sebagi supermarket bencana karena semua jenis ancaman ada. Mulai dari banjir, tanah longsor, kebakaran lahan dan hutan, tsunami hingga kekeringan.

“Ancaman kekeringan masih tetap ada,” kata Prakirawan di Stasiun Meteorologi Cilacap, Rendy Kurniawan, Senin (17/5/2021).

Dia merujuk adanya sejumlah daerah langganan kekeringan yang ada di Kabupaten Cilacap. Mulai dari wilayah pesisir pantai hingga pegunungan. Wilayah pesisir pantai tersebut meliputi Kecamatan Patimuan, Gandrungmangu dan sebagian Kawunganten. Air tanah di daerah ini kerap kali berubah warna dan rasa karena terpengaruh masuknya air laut sampai jauh masuk ke perkampungan warga.

Sementara daerah perbukitan seperti sejumlah desa di Kecamatan Jeruklegi, Karangpucung, Majenang, Wanareja hingga Dayeuhluhur. Wilayah terakhir mayoritas berada di perbukitan dan berbatasan langsung dengan Jawa Barat.

Terutama untuk daerah yang memang jika terjadi musim kemarau, biasanya ketersediaan airnya kurang,” kata dia.

Karena itu dia meminta agar warga di daerah rawan kekeringan mulai bersiap sejak dini. Seperti menyiapkan tandon air berukuran besar yang memungkinkan warga bisa menyimpan air lebih banyak.

Dan tandon seperti ini mulai diisi air dari sekarang dan bisa dipakai saat stok air di sumur dan sejenisnya menurun.

“Hingga dari sekarang agar warga mempersiapkan tempat untuk penampungan air,” katanya.

Rendy menambahkan, kemarau tahun ini diperkirakan tergolong normal. Beda dengan kemarau tahun sebelumnya yang masuk kategori basah. Atau pada 2019 lalu saat kemarau panjang dan kering terjadi yang mengakibatkan kekeringan meluas di berbagai tempat.

“Tahun ini ada kemungkinan normal,” tandasnya. (*)