CILACAP – Lokasi tanah longsor yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia, sampai Selasa (6/2/2024) masih terisolasi. Warga bersama Tim SAR gabungan, relawan dan aparat lainnya masih melakukan upaya pembersihan akses dari pohon tumbang. Sementara alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy sempat mengalami kendala untuk sampai ke lokasi bencana.
Tanah longsor di Kecamatan Cimanggu berbarengan dengan banjir di Kecamatan Majenang, Cilacap pada Senin (5/2/2024) sore. Penyebabnya karena tingginya intensitas hujan sejak Selasa sore hingga petang.
Lokasi tanah longsor di Dusun Garawangi Desa Cijati Kecamatan Cimanggu, Cilacap masih belum terbuka alias terisolasi. Warga bersama aparat dan relawan masih terus berupaya membuka akses. Mereka terhalang oleh timbunan tanah longsor dan pohon tumbang.
Akibatnya, proses evakuasi korban terjebak di dalam rumah yang tertimpa longsor mengalami kendala. Petugas mengalami kesulitan untuk sampai ke sana.
Kepala Desa Cijati, Eko Rusdianto mengakui warga masih berupaya melakukan kerja bakti bersama aparat terkait lainnya. Pekerjaan ini sudah mereka lakukan sejak Senin malam dengan memotong pohon tumbang menggunakan gergaji mesin. Kegiatan ini berhenti pada Selasa dini hari.
“Untuk kegiatan pembukaan akses jalan dengan membuang pohon tumbang dan membersihkan material lumpur,” kata Eko.
Menurutnya, ada 5 titik longsor yang memutus akses menuju lokasi bencana tanah longsor yang mengakibatkan 1 korban jiwa. Korban atas nama Casih (43) dan sudah ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia.
“Material longsor cukup banyak. Lokasinya ada 5 titik longsor yang menimpa jalan,” kata dia.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan usai tiba di lokasi langsung melakukan briefing singkat di kantor desa setempat. Langkah pertama adalah membuka akses menuju rumah korban yang tertimbun longsor.
Akses menuju lokasi tanah longsor masih tertutup pepohonan yang tumbang. Petugas menggunakan gergaji mesin untuk mempermudah proses evakuasi awal. Hanya saja mereka terkendala cuaca dan penerangan yang minim. Di samping itu, pepohonan yang tumbang berukuran sangat besar.(*)