CILACAP – Pasca bencana banjir yang melandan Desa Padangjaya Kecamatan Majenang, Cilacap, Senin (5/2/2024) sore, memaksa warga untuk bersihkan lingkungan dan rumah masing-masing. Mereka harus membuang material lumpur dan barang bekas yang hanyut saat banjir melanda.
Banjir dan tanah longsor kembali melanda Cilacap di 2 kecamatan, Senin (5/2/2024). Air bah berasal dari luapan Sungai Cilopadang di Kecamatan Majenang yang menggenangi ratusan rumah warga di Desa Padangjaya dan Sindangsari. Banjir juga menggenangi jalan nasional dan membuat arus sempat macet.
Kejadian ini bermula saat hujan deras mengguyur Kecamatan Majenang dan Cimanggu sejak Senin sore. Sekitar pukul 17.00, air dari Sungai Cilopadang mulai meluap dan dengan segera merendam ratusan rumah. Pemukiman ini tersebar di dekat sungai tersebut dengan ketinggian mencapai 80 cm.
Tidak tanggung-tanggung, kerja bakti bersihkan lingkungan ini menggunakan 1 unit mobil pemadam kebakaran. Armada tersebut milik UPT Pemadam Kebakaran dari Pos Majenang. Petugas dan warga menyemprotkan air untuk membersihkan lumpur yang menumpuk di jalan utama.
Warga juga membersihkan rumah masing-masing pasca banjir menghajar perkampungan. Daerah terdampak banjir ini sebagian berada di RW 03 Desa Padangjaya. Sejumlah aparat gabungan dan relawan juga ikut membantu aktifitas warga terdampak banjir. Mereka membuang lumpur dan juga barang-barang yang hanyut terbawa banjir pada Senin sore.
Kepala Desa Padangjaya, Agus Suyanto mengatakan, upaya pembersihan lingkungan mereka lakukan agar jalan tidak licin. Selain itu, lumpur menumpuk menutup jalan utama penghubung Majenang-Salem.
“Sudah tadi kita bersihkan. Kita minta bantuan mobil pemadam,” kata dia.
Dia menambahkan, kondisi jalan saat ini jauh lebih bersih dari pada sebelumnya. Keberadaan mobil pemadam sangat membantu karena warga juga sibuk membersihkan rumah masing-masing pasca banjir yang terjadi Senin.
“Sekarang sudah lebih bersih lah. Dan mudah-mudahan aman (tidak licin),” kata dia. (*)