News  

Penggembala Meninggal Tersambar Petir

Petugas gabungan memeriksa korban seorang penggembala bebek yang tersambar petir, Senin (6/6/2022). Korban meninggal saat berteduh di tenda dan tersambar petir. (doc)

CILACAP – Didi Supriadi (48), seorang penggembala bebek meninggal dunia akibat tersambar petir, Senin (6/6/2022) sekitar pukul 16.10. Warga Desa Bentar Kecamatan Salem, Brebes ini terkena sambaran petir saat tengah berteduh di tepi sawah di Desa Pahonjean Kecamatan Majenang, Cilacap.

Pekerjaan sebagai penggembala bebek memaksa mereka untuk mencari sawah yang baru saja selesai panen. Tujuannya agar bebek mendapatkan sisa padi sebagai pakan. Selama proses menggembala ini, mereka akan tinggal di tenda darutat dan sering kali berada di tengah areal persawahan dan jauh dari perkampungan warga.

Didi Supriadi, sebelum tersambar petir masih menggembalakan bebek. Hingga sekitarp pukul 14.00, hujan turun sangat deras dan memaksanya berteduh di bawah tenda darurat yang ada di tengah sawah.

Sekitar pukul 16.10, saksi mendengar suara petir sangat keras. Petir ini kemudian menyambar ke tempat korban tengah berteduh dan membuatnya tersungkur ke tanah. 2 penggembala lainnya bergegas mendatangi tenda tersebut dan mendapati tubuh korban sudah meninggal akibat tersambar petir. Tubuh korban nampak ada luka akibat sambaran petir.

“Saya mendengar ada orang teriak minta tolong. Katanya ada orang tersambar petir,” ujar Muhdiyono, salah satu petani yang dekat dengan lokasi kejadian.

Menurutnya, korban mengalami luka di tubuh dan nampak dada menghitam. Korban Senin sore langsung dievakuasi petugas gabungan dari Polsek, Koramil dan Satpol PP Kecamatan Majenang.

“Tadi sudah ada petugas dari Polsek, Koramil dan Satpol PP,” kata dia.

Kasie Trantib Kecamatan Majenang, Wasis Nurcahyo mengatakan, korban dibawa ke RSUD Majenang guna memastikan penyebab kematian.

“Korban kita bawa ke RSUD Majenang guna pemeriksaan oleh medis,” katanya.

Dari keterangan saksi lainnya petugas mendapati korban duduk sendirian dan tengah bermain HP. Di dekat korban ada mesin perontok padi dan kemungkinan alat ini menjadi penghantar petir. (*)