CILACAP – Penyakit menyerang pengungsi dan korban banjir 4 desa di Kecamatan Majenang, Cilacap. Korban yang sebagian berada di tempat pengungsian mengeluhkan gatal-gatal, demam dan lainnya.
Penyakit yang mulai menyerang pengungsi dan korban banjir ini terdeteksi sejak Kamis (18/11/2021). Petugas kesehatan menemukan sejumlah korban banjir mengeluhkan sakit khas korban banjir.Seperti warga yang bertahan di kantor Desa Mulyasari Kecamatan Majenang.
Kepala Puskesmas Majenang 1, Sri Wahyuni mengakui para pengungsi muli mengeluhkan penyakit tersebut.
“Penyakit gatal-gatal, pusing, demam dan masuk angin,” ujar Sri Wahyuni.
Dia mengatakan, keluhan para korban banjir ini sudah terdeteksi sejak awal banjir terjadi. Tepatnya sejak Selasa (16/11/2021) ketika petugas mendatangi para pengungsi.
“Dari Selasa kita sudah lakukan pelayanan kesehatan dan mereka mulai mengeluhkan sakit,” katanya.
Dia menambahkan, petugas puskesmas sudah turun ke lokasi banjir dan memberikan pelayanan. Kegiatan tersebut berlanjut pada Rabu (17/11/2021) dan Kamis.
Kamis sore, seluruh pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Terutama mereka yang sempat mengungsi ke kantor desa. Warga memanfaatkan kondisi air genangan yang sudah mulai surut sejak Kamis siang.
Banjir genangi 4 desa di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap setelah hujan deras sejak Selasa (16/11/2021). Akibatnya, tanggul Sungai Selokan 1 di Desa Rejodadi Kecamatan Cimanggu jebol dan air melimpas menggenangi 4 desa di Kecamatan Majenang. 4 desa tersebut adalah Padangsari, Mulyasari, Mulyadadi dan Pahonjean.
Keteranga warga menyebutkan, genangan mulai terjadi pada Selasa malam dan berlanjut pada Rabu (17/11/2021) pagi. Menjelang siang, air genangan di 4 desa itu bertambah tinggi karena Sungai Cikawung juga meluap.
genangan air masih terus naik karena limpasan air Sungai Selokan 1 dan Cikawung. Tanggul Sungai Cikawung yang jebol mencapai 70 meter lebih. Air dari kedua sungai inilah yang kemudian mengakibatkan banjir dan genangi 4 desa di Kecamatan Majenang, Cilacap. (*)