Sport  

Persis Solo Kalah oleh 10 Pemain PSCS

Pemain PSCS Cilacap saat membawa bola dalam lanjutan Liga 2 Grup C, Senin (29/11/2021). Persis Solo kalah dari 10 pemain PSCS. (doc)

CILACAP – Persis Solo kalah dan tunduk pada laga terakhir Liga 2 Grup C di Stadion Mahanan Solo dengan skor akhir 2 – 1, saat melawan PSCS Cilacap, Senin (29/11/2021). Meski Persis Solo kalah tetap membuat mereka memuncaki klasemen akhir dengan nilai 20. Sementara kemenangan ini membuka asa PSCS melaju ke babak 8 besar Liga 2.

Gol PSCS Cilacap lahir di ujung babak pertama lewat kaki Kasim Botan memanfaatkan kemelut di depan gawan Persis Solo. Sontekannya merobek gawang Persis Solo dan memaksa Pancar memungut bola dari jala gawangnya sendiri.

Gol kedua lahir dari tendangan keras Ismail Kharis menit dari luar kotak pinalty. Menyambut bola dari kiper PSCS Cilacap Ali Budi Raharjo, Ismail berlari membawa bola dari tengah.

Mendekati kotak pinalty, dia melakukan tendangan semi volley dan bola meluncur ke pojok gawan. Kiper Pancar terpaksa memungut bola dari gawangnya untuk kedua kali.

Gol balasan Persis Solo lahir dari tendangan bebas Beto. Bola melengkung ke pojok kanan gawan tak bisa dihadang Ali Budi Raharjo.

Tendangan bebas ini diberikan wasit karena pelanggaran Rendi Sahputra yang melanggar Rifaldi. Wasit langsung mengeluarkan kartu merah untuk Rendi. Keluarnya Rendy memaksa PSCS lebih banyak bertahan dan hanya sesekali melakukan counter attack.

Bagi Persis Solo, kalah dari PSCS Cilacap mencoreng debut Manajer Tim yakni Jackson F Tiago. Dia beberapa kali memberikan instruksi langsung kepada pemain dan tertangkap kamera. Termasuk memberikan instruksi kepada Irfan Bachdim agar bermain lebih ke dalam dan menjadi pembagi bola dari lapangan tengah.

Perubahan ini tentu sangat berbeda jauh dari posisi Irfan Bachdim yang terbiasa bermain sebagai penyerang atau penyerang sayap.

Pelatih PSCS Cilacap, Frans Sinatra Huwae mengapresiasi permainan anak didiknya. Baginya pertandingan memberikan gambaran kekuatan pemain PSCS Cilacap yang sebenarnya.

“Saat mereka sakit, anak-anak bermain lepas. Mereka bermimpi masih ada kesempatan (lolos 8 besar). Saya pikir anak-anak sangat luar biasa,” kata Frans usai pertandingan. (*)