News  

Petani 4 Desa Rugi Karena Banjir

Saah satu petani di Desa Mulyadadi Kecamatan Majenang, Cilacap menyelamatkan sisa panen dari genangan banjir. Banjir mengakibatkan petani di 4 desa Kecamatan Majenang rugi besar. (haryadi nuryadin/bercahayanews.com)

CILACAP – Petani 4 desa di Kecamatan Majenang, Cilacap rugi karena banjir yang terjadi pada Selasa (15/11/2021). Banjir datang saat sebagian petani tengah menikmati masa panen.

Beberapa petani bahkan sudah memotong padi dan mengumpulkannya di atas pematang atau tepi jalan. Tanaman padi ini kemudian terendam hingga rusak. Petani lainnya masih belum sempat memotong dan mereka gagal panen.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi mengatakan, dampak terbesar banjir di Kecamatan Majenang adalah gagal panen atau puso.

“Dampaknya sangat luar biasa karena ada 295 ha sawah di (desa) Mulyasari ini lagi panen kemudian pasti puso,” kata Wijonardi, Kamis (18/11/2021).

Nilai kerugian bertambah besar karena pihaknya mendata ada sawah seluas 150 ha di Desa Pahonjean dan sekitar 200 ha di Desa Mulyadadi mengalami puso. Dengan demikian ada 645 ha sawah yang gagal panen. Sementara petani di Desa Padangsari sudah terlebih dahulu selesai masa panen.

Jika hasil panen per hektar mencapai 6 ton dengan harga padi mencapai 450 ribu per KG, maka petani di 4 desa itu rugi besar.

“Kalau misalnya 1 ha bisa 6 atau 7 ton dikalikan nilai rupiah saat ini sekitar 400 hingga 500 ribu rupiah, sudah berapa kerugian petani,” katanya.

Banjir ini terjadi karena ada tanggul jebol sepanjang 70 meter belum ada perbaikan sejak tahun lalu. Hingga dia merasa ada yang salah dengan kondisi ini.

“Saya tidak mengerti apa penyebabnya (belum diperbaiki). Nanti saya kita akan cari penyebabnya. Setahu saya urusan sungai ada di (Dinas) PSDA dan BBWS Citanduy,” kata dia.

Dalam waktu dekat BPBD Cilacap akan menghubungi BBWS Citanduy. Tujuannya untuk memastikan kalau BBWS telah mengetahui keberadaan tanggul jebol dan menjadi penyebab utama banjir di Kecamatan Majenang.

“Kami akan konfirmasi besok ke BBWS,” tegasnya. (*)