CILACAP – Memasuki hari ke 3, sejumlah rumah warga di Kecamatan Nusawungu, Cilacap masih tergenang banjir. Ketinggian air di beberapa lokasi masih mencapai 50 cm. Wilayah terdampak banjir ada di Desa Kumprit, Nusawungu dan Karangbenda.
Banjir di Kabupaten Cilacap melanda 3 kecamatan yakni Kroya, Nusawungu dan Sampang. Banjir ini berawal dari hujan deras sejak Senin (14/3/2022) malam sampai menjelang Selasa (15/3/2022) dini hari.
Memasuki pagi hari, air sudah mulai masuk ke perkampungan warga di Kecamatan Nusawungu. Demikian dengan sejumlah desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas. Dan sampai Kamis (17/3/2022), air banjir masih tinggi dan sejumlah rumah warga tergenang.
Kepala UPT BPBD Kroya, Sugiarto mengatakan, saat ini sejumlah rumah warga masih tergenang akibat banjir sejak Senin (14/3/2022).
“Masih ada 3 desa yang terkena banjir yakni Nusawungu, Kumprit dan Karangbenda. Ketinggian air di (Desa) Kumprit masih 50 cm,” ujar dia.
Dia mengatakan, saat ini BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Cilacap sudah mendirikan dapur umum dengan menggunakan armada khusus. Armada milik BPBD berada di Desa Karangbenda. Sementara Dinas Sosial mengirimkan armada ke Desa Kumprit.
“Permakanan dari Dinas Sosial,” kata dia.
Pihaknya mencatat saat ini ada 3 keluarga dari Desa Nusawungu yang harus mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Mereka disuplay makanan siap santap dari dapur umum terdekat.
“Pengungsi hanya 3 keluarga dan ini atas kesadaran sendiri,” katanya.
Dia mengatakan, banjir dan kondisi air yang masih tinggi karena merupakan kiriman dari Kecamatan Sumpiuh, Banyumas. Air dari tetangga terdekat Cilacap ini mengalir deras ke Kecamatan Nusawungu.
“Selama air dari Sumpiuh masih ada, maka wilayah Nusawungu akan tetap tinggi,” tegasnya. (*)