News  

Tangani Nakes Terpapar Corona, RS Priscillia Sampang Dijadikan Tempat Isolasi Terpusat

Tim medis rawan terpapar Covid19 seperti 32 nakes di RSUD Cilacap yang akan menjalani isolasi terpusat di RS Priscilia. (haryadi nuryadin/bercahayanews.com)

Cilacap – Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan jika Rumah Sakit Priscillia Sampang, akan digunakan sebagai tempat isolasi terpusat penanganan Covid-19.

Isolasi terpusat ini dilakukan setelah adanya sebanyak 32 orang tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 setelah menangani 14 ABK Filipina yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian India.

“Setelah koordinasi dengan Gubernur, dan juga pusat, agar ada isolasi terpusat. Ternyata belum menemukan hotel, awalnya mau ke (Gedung) Diklat, tetapi sedang dipakai, jadi Alhamdulillah,  hari ini RS Priscillia setelah visit dari Dinkes Provinsi, itu layak untuk dikasih izin,” ujar Bupati Tatto usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 dengan Gubernur Jawa Tengah melalui telekonfrence, Senin (24/5/2021).

Bupati menyampaikan jika dari 179 nakes yang dites PCR setelah kontak dengan 14 ABK Filipina, diketahui jika awalnya ada sebanyak 47 yang positif. Namun, dari jumlah tersebut 15 orang sembuh, sehingga masih ada 32 orang yang positif.

Hal ini juga menjadikan RSUD Cilacap menutup pelayanan poli rawat jalan selama dua hari, yakni pada 24-25 Mei 2021. Pelayanan kembali dibuka pada Kamis (27/5/2021).

Nantinya, RS Priscillia ini akan ditempati oleh pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala. Selain itu juga, ABK Filipina yang masih terkonfirmasi positif juga tidak akan ditempatkan di RS tersebut.

Sampai saat ini, hasil sampel PCR dari nakes tersebut masih diteliti di laboratorium UGM. Hasilnya diketahui selama 2-3 minggu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika RS Priscillia telah mendapatkan izin, karena telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.

“Mekanisme untuk mengeluarkan izin operasional, sudah sesuai tahapan yang seharusnya, jadi semua persyaratan sudah dikumpulkan, dan hari Sabtu ada visit dari Dinkes Jateng, dan Kabupaten, hasilnya sudah langsung disampaikan,” ujarnya.

Pramesti mengatakan jika masih ada beberapa yang perlu dilengkapi, dengan target waktu yang diberikan. Akan tetapi bisa diselesaikan, sehingga mulai Selasa (24/5/2021) akan ditandatangani bupati.

Diketahui jika ada sebanyak 14 ABK Filipina yang terpapar virus covid-19 varian India. Satu orang diantaranya meninggal dunia, dan tiga orang telah sembuh, dan saat ini tersisa sebanyak 10 orang yang dirawat di RSUD Cilacap. (*)