News  

Vaksinasi Siswa SD Belum Ada Regulasi

Sekda Cilacap Farid Ma'ruf saat meninjau Bulan Imunasi Anak Sekolah (BIAS) di salah satu SD. Vaksinasi Covid19 bagi siswa SD belum bisa dilakukan. (ilustrasi/doc)

CILACAP – Kabupaten Cilacap sejak Rabu (8/9/2021) mulai melakukan vaksinasi bagi siswa sekolah namun belum melibatkan anak SD. Sasaran pertama adalah siswa SLTP dan SLTA yang tersebar di seluruh penjuru wilayah.

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menegaskan, vaksinasi bagi siswa sekolah ini menjadi langkah maju untuk memastikan adanya perlindungan bagi mereka. Dia mengibaratkan vaksinasi layaknya orang berkendara sepeda motor yang wajib menggunakan helm.

“Helm ini kita anggap vaksin. Kalaupun jatuh sudah ada pengaman. Mati ya sudah takdir tapi paling tidak sudah ada pengaman,” ujarnya saat meninjau vaksinasi bagi siswa SMP Negeri 1 Cilacap.

Dia menargetkan seluruh siswa di Kabupaten Cilacap nantinya bisa divaksin. Namun pemberian vaksin ini secara bertahap dengan berbagai pertimbangan.

“Saya targetkan seluruh siswa divaksin,” katanya.

Namun demikian, target ini belum bisa terealisasi. Terutama vaksinasi bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Sampai sekarang pemerintah pusat belum mengeluarkan petunjuk tekhnis ataupun regulasi yang mengatur vaksinasi bagi siswa SD.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griyana Dewi mengatakan, vaksinasi sementara hanya untuk siswa yang sudah berumur minimal 12 tahun. Artinya, baru siswa SMP dan SMA yang mendapatkan vaksin tersebut.

“Sesuai petunjuk bahwa kita baru bisa memvaksin usia 12 tahun ke atas. Yakni pelajar yang masuk itu SMP dan SMA,” kata Pramesti.

Hingga pihaknya belum bisa melayani jika ada permintaan vaksinasi untuk siswa SD atau bagi mereka yang belum genap 12 tahun.

“Untuk siswa SD belum ada petunjuk. Jenis vaksin apa yang aman untuk anak dibawah 12 tahun,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Sadmoko Danardhono mengatakan ada sekitar 85 ribu siswa SMP dan SMA yang ada di Kabupaten Cilacap. Jumlah ini tersebar di lebih dari 200 sekolah SMP dan SMA baik negeri maupun swasta.

“Ada 85 ribu lebih anak dan kami berharap target (vaksinasi anak sekolah) bisa terpenuhi,” tegasnya. (*)