CILACAP – 10 ekor sapi di Kabupaten Cilacap, positif terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK. Hewan ini berada di 3 kecamatan berbeda, yakni Cilacap Utara, Jeruklegi dan Dayeuhluhur.
Kepastian ini menyusul keluarnya hasil uji sampling dari Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta. Petugas dari balai ini sudah melakukan pengambilan sample pada 15 Mei 2022. Pengambilan sample ini melibatkan petugas dari Dinas Pertanian dan Stasiun Karantina Cilacap.
Sekda Cilacap, Awaludin Muuri mengatakan, 10 ekor sapi yang positif PMK ini sekarang sudah di isolasi dan terpisah dari hewan lainnya.
“Sudah dilakukan isolasi terhadap sapi yang positif,” ujarnya saat menggelar konfrensi pers di Cilacap, Kamis (19/5/2022).
Hasil pemeriksaan petugas Balai Besar Veterian Wates juga menyebutkan, ada 72 ekor sapi yang masuk kategori suspect PMK. Seluruhnya ada di 4 kecamatan tersebut dan milik 4 peternak yang ada di sana.
“Sampai dengan Selasa 19 Mei 2022, sudah ada 72 sapi suspect PMK,” kata dia.
Sekda merinci, 48 sapi suspect berada di Kecamatan Cilacap Utara. Sisanya sebanyak 17 ekor di Kecamatan Dayeuhluhur, 5 di Jeruklegi dan 2 di Kesugihan.
Selain mengisolasi seluruh sapi yang terjangkit maupun suspect, petugas Dinas Pertanian sudah melalukan upaya lain. Termasuk memberikan pengobatan agar seluruh sapi ini bisa sembuh.
“Perkembangannya sudah ada yang mulai membaik. Kita berharap tidak sampai menyebar ke kandang atau lokasi lain,” tegasnya. (*)