News  

131 Desa Rawan Banjir

ilustrasi

CILACAP – Sebanyak 131 desa dan kelurahan di Kabupaten Cilacap, masuk kategori wilayah rawan banjir atau banjir rob. Wilayah tersebut mayoritas berada di sisi timur kabupaten terluas di Jawa Tengah itu. Sisanya berada di bagian barat Cilacap.

Potensi banjir di Cilacap tergolong sangat tinggi karena beberapa faktor. Mulai dari masalah drainase, tanggul sungai kritis hingga dampak dari desa atau kelurahan yang berada di bibir pantai. Desa atau kelurahan yang dekat pantai ini tetap rawan terdampak banjir rob. Sisanya karena dampak dari luapan sungai.

Plt Kalak BPBD Cilacap, Arif Pratomo menyebut, ada 131 desa dan kelurahan yang masuk wilayah rawan banjir. Dan kerawanana ini semakin meningkat karena Desember sudah mulai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

“Alhamdulillah sekarang hujan iramanya baik. Kemarin-kemarin kan hujan, terang, terang. Lalu ini hujan dan terang lagi,” kata dia, Senin (11/12/2023).

Dia menyebut, desa rawan banjir dan banjir rob mayoritas berada di wilayah timur. Seperti yang ada di Kecamatan Kroya dan sekitarnya. Selain itu, desa rawan banjir juga ada di Kecamatan Sidareja, Majenang dan sekitarnya.

Namun khusus wilayah barat, potensi banjir masih kalah tinggi dengan tanah longsor atau tanah bergerak. Menurutnya, kontur wilayah barat yang dominan pengunungan membuat daerah rawan longsor.

“Titik rawan longsor yang ada daerah dataran tinggi,” kata dia.

BPBD, katanya sudha melakukan langkah antisipasi untuk mengatasi kerawanan tersebut. Mulai dari bersih-bersih sungai yang ada di wilayah rawan banjir. Atau membuat hunian darurat bagi warga terdampak tanah bergerak. Seperti yang ada di Desa Karanggintung Kecamatan Gandrungmangu.

“Kita juga sudah koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait. Juga dengan BBWS Serayu Opak yang membawahi sungai di wilayah timur Cilacap,” kata dia.

“Balai besar juga sudah melakukan normalisasi di sejumlah sungai,” tegasnya. (*)