News  

Ada Desa Tarik Iuran PMI Saat Vaksinasi

Sekda meminta penarikan iuran PMI kepada warga jangan bersamaan dengan vaksinasi massal. (ilustrasi/doc)

CILACAP – Salah satu desa kedapatan menarik iuran PMI saat ada gelaran vaksinasi massal bagi warga. Langkah ini sangat tidak elegan. Pemerintah Kabupaten Cilacap pun menyayangkan langkah tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan, ada salah satu desa di Kabupaten Cilacap yang mengambil langkah tersebut.

“Ada yang seperti itu. Narik iuran PMI kepada warga saat ada vaksinasi,” ujar Farid saat memimpin agenda Rapat Koordinasi ASN di Kecamatan Majenang.

Hal ini dinilai sangat tidak elegan dan justru kurang mendukung program vaksinasi bagi warga Cilacap. Penarikan seperti ini, tentu akan membawa pengaruh terhadap kesuksesan program tersebut.

Karena sekarang warga sudah dengan suka cita datang ke lokasi vaksinasi. Beda dengan sebelumnya ketika warga masih takut untuk ikut vaksin.

“Sekarang kita tidak perlu woro-woro lagi karena warga datang dengan suka rela (untuk vaksin). Bahkan sangat antusias. Kita harus hargai warga,” kata dia.

Dia memang tidak menyebutkan secara jelas desa tersebut. Farid hanya menyebut ada di salah satu wilayah di Kabupaten Cilacap.

Menurut Sekda, pemerintah desa tersebut juga kurang transparan kepada warganya. Yakni menarik Rp 5000 per Kepala Keluarga (KK). Sementara iuran PMI rata-rata hanya Rp 4000 per KK.

“Per KK 4 ewu. (Warga) Aweh 5 ewu, jere langka jujule. (Per KK 4 ribu. Warga kasih 5 ribu. Katanya tidak ada kembalian),” ujar Sekda meyayangkan.

Menurutnya, penarikan iuran PMI kepada warga seharusnya dengan cara elegan. Seperti menugaskan perangkat untuk mendatangi rumah dan memberikan penjelasan secara rinci tentang iuran ini.

“Penarikan PMI harus elegan. Bisa lewat RT agar tidak timbul pertanyaan,” tegasnya. (*)