Utama  

Ancaman Petir di Cilacap Sangat Tinggi

Suasana usai pemadaman kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu (13/11/2021) karena sambaran petir. Kabupaten Cilacap sangat rentan terhadap petir karena faktor la nina. (doc)

CILACAP – Ancaman petir di Cilacap, ternyata sangat tinggi sebagai dampak dari fenomena alam berupa La Nina. La Nina ini menimbulkan hujan deras, angin kencang dan petir dengan kekuatan tinggi. Kondisi ini sudah ada peringatan dari BMKG dan membuat Cilacap masuk kategori siaga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi mengatakan, dampak La Nina membuat Cilacap masuk status Siaga karena dampak dari fenomena tersebut. Termasuk ancaman petir berkekuatan tinggi.

“Cilacap masuk kategori siaga karena dampak dari adanya La Nina,” ujar Wijonardi.

Dia lalu merujuk pada kejadian kebakaran kilang Pertamina Cilacap pada Sabtu (13/11/2021). Kilang berisi produk Pertalite tersebut terbakar hingga ludes. Kuat dugaan, api muncul karena ada sambaran petir. Hal ini memperkuat tingginya ancaman petir di Cilacap yang sebelumnya sudah ada prediksi dari BMKG.

“Kita maklumi (sambaran petir) karena daerah kita memang sudah masuk siaga,” kata Wijonardi.

Dia menambahkan, wilayah ujung selatan Jawa Tengah ini menjadi daerah paling rawan adanya sambaran petir. Bahkan Cilacap sangat sering terjadi petir dengan kekuatan besar.

“Kita semua tahu bahwa Cilacap daerah yang paling sering terjadi petir,” kata dia.

Dugaan ini berdasarkan penyelidikan petugas gabungan dari Polda Jawa Tengah dan Polres Cilacap serta Publabfor Polri. Petugas mengumpulkan keterangan saksi dan penjelasan BMKG. Demikian juga dengan rekaman kamera CCTV.

Hasil penyelidikan ini sudah disampaikan kepada media oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Ahmad Lutfhi, Senin (15/11/2021).

“Penyidik Polda Jateng untuk sementara menduga kebakaran karena induksi dari sambaran petir,” ujar Kapolda dalam Press Conference di gedung Patra Graha, Cilacap.

Kesimpulan sementara ini berdasarkan keterangan saksi. Petugas sudah meminta keterangan 5 saksi internal dan satu dari BMKG. Seluruh saksi memberikan pernyataan adanya sambaran petir, beberapa saat sebelum tanki 36T 102 terbakar.

“1 orang saksi dari BMKG mengatakan, pada hari H ada 2 titik petir dengan jarak 45 KM dan satu lagi 12 KM,” kata Kapolda. (*)