PENULIS : HARYADI NURYADIN
CILACAP – Pedagang Pasar Majenang mengeluhkan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dari Kementerian Sosial RI, berdekatan waktunya dengan momen ‘prepegan” (menjelang puasa atau lebaran). Momen ini dinilai menjadi saat pedagang meraup untung.
“Justru yang terjadi sekarang pasar sepi,” ujar Ketua Paguyuban Pedadang Pasar Majenang, Tatang Samsudin Koyon, Senin (12/4/2021).
Dia mengatakan, para pedagang daging ayam, sapi dan beras merasakan pukulan telak. Tiap kali ada penyaluran, dipastikan omzet mereka turun drastis sampai 60 persen.
Perlu diketahui, bantuan dari pusat ini berbentuk uang dan langsung dibelanjakan Keluarga Penerima Manfaat (PKM). Komoditas yang dibeli antara lain beras, daging, telur dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.
“Omzet turun drastis,” katanya.
Karena itu dia berharap penyaluran bantuan mempertimbangkan momen prepegan. Seperti 1 pekan sebelum puasa atau lebaran. Dengan demikian, para pedagang pasar masih bisa menikmati keuntungan.
“Prepegan ini momen-nya pedagang,” katanya.
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Cilacap, Tindar Aji mengatakan, akan mempertimbangkan usulan tersebut. Nantinya keinginan pedagang ini akan dibahas dalam rapat bersama dinas terkait.
“Kita pasti pertimbangkan usulan seperti ini,” katanya.
Dia menambahkan, penyaluran BNPT untuk tahap 1 hingga 4 sudah selesai. Hingga dipastikan sehari jelang ramadan warga sudah menerima bantuan. Namun untuk penyaluran tahap berikutnya masih belum ada jadwal.
“Termasuk untuk Mei nanti. April ini akan ada lagi untuk tahap kelima. Tapi jadwalnya belum ditentukan,” tegasnya. (*)