CILACAP – Lokasi longsor dan tempat pengungsi di Dusun Citulang Desa Kuta Bima Kecamatan Cimanggu, Cilacap, mengalami kesulitan air bersih. Hal ini terjadi karena saluran air rusak dan putus akibat terjangan banjir bandang dan longsor yang melanda desa.
Longsor terjadi pada Kamis (31/3/2022) dan mengakibatkan kerusakan hebat bagi infrastruktur berupa jalan desa. Mayoritas jalan ini tertutup lumpur material longsor dan menyulitkan lalu lintas warga. Termasuk untuk mengevakuasi warga yang terjebak di lokasi tanah longsor.
Kepala Desa Kuta Bima Kecamatan Cimanggu, Cilacap Hasan mengatakan, pasokan air bersih ke tempat pengungsi bertahan di gedung SD 04 Kuta Bima, justru mengalami kesulitan.
“Pipa air yang kita bangun lewat Pamsimas justru rusak karena tertimbun longsor,” ujarnya saat mendampingi kunjungan Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Teti Rohatingsih, Senin (4/4/2022).
Mendapati hal ini, Teti yang berkunjung bersama Kepala Dinas Sosial dan Kepala Pelaksana BPBD Cilacap meminta, agar pemenuhan air bersih menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Cilacap selama program tanggap darurat. Karena air bersih ini sangat penting bagi warga setempat dan juga para pengungsi.
“Air sangat penting hingga harus menjadi prioritas,” kata dia.
Selain air, dia juga meminta agar pembukaan akses jalan yang masih terutup longsor bisa segera teratasi. Karena tanpa akses memadai, maka pasokan bantuan dan aktifitas warga akan terganggu.
Hal ini sempat dirasakan warga, aparat dan relawan saat hari pertama longsor terjadi. Akses yang tertutup longsor menyulitkan evakuasi warga dari lokasi bencana ke titik kumpul atau tempat pengungsi.
“Penanganan jalan juga penting untuk segera dilakukan,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi memastikan, kesulitan dan kebutuhan para pengungsi akan air bersih akan segera teratasi. Ini dengan kerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk adanya bantuan tanki air dari Baznas Cilacap.
“Secepatnya teratasi. Apalagi ada bantuan tanki air dan selang untuk mengalirkan air dari mata air ke sini (lokasi pengungsi),” tegasnya. (*)