News  

Polres Cilacap Terus Awasi Peredaran Sapi

Petugas gabungan dari Polres dan Dinas Pertanian Cilacap terus awasi peredaran sapi dengan mendirikan pos penyekatan di 3 titik perbatasan. (doc)

CILACAP – Petugas gabungan Polres dan Dinas Pertanian Kabupaten Cilaap, terus awasi peredaran dan pergerakan sapi. Pengawasan ini tetap mereka lalukan untuk mencegah penyebaran atau masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi.

Bentuk pengawasan tersebut salah satunya dengan melakukan penyekatan di pos perbatasan Kabupaten Cilacap. Seperti di Pos PMK Sampang, Wanareja dan Patimuan. Ketiga wilayah ini menjadi pintu masuk dan keluar semua kendaraan.

Pos di Wanareja menjadi lokasi pemeriksaan petugas sebelum sapi ke luar menuju Jawa Barat. Demikian juga dengan pos PMK di Patimuan, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pangandaran. Sementara pos Sampan menjadi pintu keluar menuju Kabupaten Kebumen atau Banyumas.

Kasi Humas Polres Cilacap Iptu Gatot Tri Haryanto mengatakan, petugas Polres Cilacap masih terus awasi peredaran dan pergerakan sapi. Salah satunya dengan melakukan penyekatan untuk memantau agar sapi yang masuk ataupun keluar Cilacap dalam kondisi sehat.

“Kita pastikan semuanya sehat dan tidak ada indikasi ataupun terjangkit PMK,” kata dia.

Selain penyekatan untuk memantau peredaran dan pergerakan, petugas Polres dan Dinas Pertanian Cilacap juga awasi sapi yang ada di kandang. Pemeriksaan ini mereka lakukan secara berkala di sejumlah kandang milik peternak sapi.

Iptu Gatot menambahkan, petugas juga tengah mempersiapkan vaksinasi sapi tahap ke dua. Cilacap mendapatkan tambahan vaksin PMK sebanyak 2000 dosis dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah.

“Kami sudah berkordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Cilacap bahwa Kabupaten Cilacap mendapatkan tambahan 2000 Dosis vaksin PMK dari dinas provinsi,” kata Gatot.

Sebelumnya Kabupaten Cilacap menuntaskan 5000 dosis vaksin tahap 1. Hasilnya, Cilacap mendapatkan rangking 3 se Jawa Tengah dalam kegiatan vaksinasi hewan ternak. (*)