News  

Dinas Kesulitan Atasi Serangan Anjing Liar

Sejumlah kambing di Desa Kuta Bima mati karena serangan anjing liar. Dinas belum memiliki metode untuk mengatasi serangan seperti ini. (doc)

CILACAP – Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, mengalami kesulitan untuk atasi serangan dari kawanan anjing liar. Petugas belum memiliki metode efektif agar serangan ini tidak terulang kembali.

Serangan anjing liar kini tengah resahkan warga Desa Kuta Bima Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Kawanan hewan ini membunuh dengan cara melukai bagian perut kambing piaraan warga. Hal ini membuat warga setempat geger dan mengalami kerugian besar.

Serangan terhadap ternak warga terjadi di 2 desa. Ini berdasarkan informasi dari petugas yang memberikan kepastian terkait kambing dan domba milik warga yang mati dengan kondisi perut terkoyak.

Koordinator PPL Kecamatan Cimanggu, Windi Haryanto mengakui pihaknya kesulitan untuk atasi serangan anjing liar tersebut. Untuk sementara, pihaknya baru sebatas mendata jumlah kambing yang mati di Desa Kuta Bima.

“Sudah ada 17 kambing domba yang mati karena serangan hewan anjing liar. Informasi dari Polsek, dulu pernah ada kejadian serupa di Desa Negarajati,” kata dia.

Dia menjelaskan, kesulitan ini terjadi karena tidak ada data terkait kawanan hewan liar tersebut. Demikian juga dengan metode untuk mengatasi atau mencegah serangan tersebut. Sempat ada usul agar kawanan hewan ini dipancing dengan pakan bercampur racun.

“Anjing yang makan bercampur racun, akan dimuntahin lagi. Jadi tidak efektif,” katanya.

Menurutnya, ada kemungkinan lain penyebab terjadinya kematian ternak tersebut. Pertama dari serangan anjing liar. Kedua, berasal dari anjing piaraan yang biasa untuk berburu. Namun para pemilik kurang merawat hingga kemudian menyerang ternak.

“Anjing tersebut biasanya untuk berburu tapi karena ga dirawat, jadi menyerang ternak peliharaan,” tegasnya. (*)