Kasus Demam Berdarah Naik Drastis. Sudah 2 Orang Meninggal

ilustrasi

CILACAP – Jumlah korban dan penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Cilacap, naik drastis. Sampai dengan Maret 2024, sudah ada 2 orang yang meninggal dunia karena gigitan nyamuk aedes aegipty.

Sepanjang 2023, di Cilacap terjadi 103 kasus penyebaran demam berdarah. Dari total itu, ada 5 orang penderita yang meninggal dunia.

Sementara sampai dengan Maret 2024, jumlah kasus penyebaran DBD sudah menyentuh angka 113. Termasuk 2 penderita yang meninggal dunia. Hingga sangat mungkin kasus DBD di Cilacap akan naik drastis sepanjang 2024.

Mundur ke 2022, ada 13 orang warga Kabupaten Cilacap meninggal dunia karena terjangkit DB. Jumlah ini tercatat sejak awal tahun hingga memasuki pertengahan Mei 2022.

Puncak penyebaran demam berdarah kerap kali bertepatan dengan musim penghujan. Karena momen ini, banyak sekali genangan air bersih yang justru menjadi tempat nyamuk bertelur. Dan telur ini hanya butuh 7 sampai 10 hari untuk menetas dan segera terbang. Saat dewasa inilah, nyamuk tersebut siap menjadi vektor atau pembawa virus penyebab demam berdarah.

Melansir laman kominfocilacap.go.id, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap sejak lama menerapkan pola pencegahan. Caranya adalah dengan PSN atau Pembersihan Sarang Nyamuk secara massal dan serentak. Ini dilakukan tiap kali terjadi lonjakan demam berdarah dan sampai menimbulkan korban jiwa.

“Kami mengajak masyarakat Kabupaten Cilacap untuk bersama-sama mengadakan PSN massal secara serentak yaitu pemberantasan sarang nyamuk di wilayah kita masing-masing”, ajak Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griyana Dewi.

Cara ini dinilai jitu karena akan menghambat perkembangan telur agar tidak sampai menjadi nyamuk. Sementara fogging, hanya akan membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan telur nyamuk tetap ada karena berada di dalam air jernih. (*)